Parapuan.co - Kawan Puan, berapa pun usiamu dan seperti apa kariermu sekarang, dana pensiun perlu segera dipersiapkan.
Bahkan jika kamu baru bekerja dan menerima gaji pertama, sisihkan untuk ditabung sebagai uang pensiun.
Jangan sampai kamu mengandalkan dana pensiun dari perusahaan atau Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan.
Mengapa demikian? Melansir Kompas.id, salah satu alasannya karena besaran dana pensiun yang jauh lebih kecil dari gaji.
Belum lagi, skema pensiun publik seperti BPJS Ketenagakerjaan dan dari perusahaan hanya menutup 30 persen kebutuhan setelah seseorang pensiun.
Hal itu terungkap dalam sebuah survei yang dibuat oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia.
Bayangkan jika hanya 30 persen, sisa 70 persennya kamu masih perlu mencari penghasilan sendiri bahkan setelah pensiun nanti.
Kalau tidak mempersiapkannya sejak dini, kemungkinan kamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa tua kelak.
Biaya yang akan membengkak ketika kamu pensiun nanti adalah dana untuk kesehatan.
Baca Juga: Gaji UMP Rp1,8 Jutaan? Kamu Tetap Bisa Investasi di 3 Produk Ini
Tak dapat dimungkiri bahwa semakin tua usia, kondisi fisik seseorang juga akan semakin lemah.
Mempunyai asuransi kesehatan saja tidak cukup, dan kamu perlu menabung untuk dana pensiun di pos pengeluaran khusus.
Berapa banyak kamu harus menyisihkan uang dari gaji untuk tabungan pensiun?
Kamu bisa membagi gajimu menjadi tiga sampai empat pos pengeluaran, yaitu untuk kebutuhan pokok, membayar utang/cicilan, investasi, dan biaya darurat.
Dikutip dari laman Kemenkeu.go.id, pembagian pengeluaran bisa dibagi dengan formula 40-30-20-10.
Yaitu, 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari; 30 persen untuk cicilan rumah, kendaraan, dan utang (jika ada); 20 persen untuk ditabung; dan 10 persen sedekah.
Nah, jika tidak ada utang atau cicilan, kamu bisa menyisihkan 30 persennya untuk tabungan pensiun.
Lalu 20 persen tabungan bisa kamu gunakan untuk hiburan dan/atau memulai investasi.
Kiranya, itulah alasan mengapa dana pensiun harus disiapkan sedari dini dan bagaimana menghitung presentasenya.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna buat Kawan Puan, ya.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Gaji Pertama untuk Fresh Graduate agar Tak Cepat Habis
(*)