Bisa dikuti oleh banyak penjual, nantinya mereka akan dibimbing dari awal buka toko hingga dapat ekspor ke luar negeri.
Dampak dari ekspor Shopee pun telah dirasakan oleh pengusaha lokal tas kanvas bernama Gudang Barang Bandung asal Bandung Barat.
Agus Ardian selaku pemilik toko tersebut menyebut Program Ekspor Shopee memudahkannya untuk berjualan di pasar internasional.
"Ternyata ekspor sangat mudah. Dari segi bahasa sudah diterjemahkan. Dari segi toko sudah diatur oleh tim Shopee untuk disesuaikan dengan negara masing-masing," kata Agus.
Dengan menghadirkan berbagai kecanggihan teknologi, pihak Shopee akan terus berinovasi untuk kemudahan penjual dan pembeli.
Menurut Jonatan, berbagai voucher yang dihasilkan merupakan suatu proyek untuk mengoptimalkan dukungan pada traffic (pengunjung aplikasi).
Dampak dari berkembangnya usaha secara digital ini pun memberikan kesempatan bagi sebagian orang untuk berpenghasilan secara mandiri meski hanya dari kota kecil.
Berkembangnya UMKM juga berdampak positif bagi sebagian komunitas yang menjadi mitra usaha mereka, salah satunya UMKM produk madu murni asal Malang, Sarang Maduku.
Pemilik Sarang Maduku, Andoni Pridatama telah menciptakan ekonomi mandiri bagi peternak lebah lokal.
Baca Juga: 3 Kunci Utama Menentukan Harga Produk Menurut Shopee, Jangan Terpaku pada Modal
Salah satu peternak lebah lokal mengatakan, jika mulanya ia hanya dari 30 kotak, ternaknya pun berkembang menjadi 70 kota.
Menurut Eko, upaya Andoni dalam memaksimalkan penjualan secara online, sama saja telah memasarkan madunya hingga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
“Melalui aplikasi Shopee, madu saya bisa sampai ke seluruh Indonesia. Saya sangat senang,” ungkap Eko.