Parapuan.co - Perempuan berhak mendapatkan kesempatan berkarier yang sama dengan laki-laki.
Sayangnya, perempuan kerap mengalami hambatan yang menghalangi dan dikenal dengan istilah glass ceiling atau langit-langit kaca.
Seperti dilansir Kompas.com dari buku Kepemimpinan untuk Mahasiswa: Teori dan Aplikasi (2018) karya Yohanes Arianto Budi Nugroho, glass ceiling merupakan hambatan bagi perempuan untuk maju di dunia kariernya, seperti menjadi pemimpin.
Glass ceiling sendiri disebabkan oleh berbagai faktor, Kawan Puan.
Faktor tersebut meliputi banyak hal, seperti stereotip gender dan faktor preferensi yang menganggap tanggung jawab perempuan hanya mengurus anak dan rumah tangga.
Faktor lainnya juga disebabkan interaksi sosial yang membuat perempuan sulit mengaktualisasikan diri saat harus memimpin tim yang semuanya beranggotakan laki-laki.
Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan glass ceiling pada perempuan:
1. Hilangnya Rasa Percaya Diri
Hadirnya glass ceiling membuat perempuan tak selalu bisa menduduki jabatan tinggi.
Baca Juga: Tips bagi Wanita Karir Menghadapi Glass Ceiling dalam Dunia Kerja
Hal ini tentu menimbulkan hilangnya kepercayaan diri pada perempuan.
Rasa percaya diri yang hilang dapat membuat perempuan menjadi sulit untuk berkarier.
2. Berdampak Negatif pada Psikologis
Hambatan karier pada perempuan dapat berdampak pada psikologis secara negatif.
Kesulitan dalam berkarier membuat perempuan bisa merasa sedih dan marah.
Selain itu, perempuan juga bisa merasakan putus asa, hilang semangat, susah konsentrasi, hingga depresi.
3. Sulit Mengalami Kemajuan Karier
Batasan yang dialami perempuan tersebut membuatnya berada di posisi atau jabatan yang sama dalam beberapa waktu tertentu.
Hal ini akan menyebabkan perempuan sulit untuk mengembangkan kariernya dan menggali potensi diri.
Baca Juga: Definisi Glass Ceiling, Penyebab, dan Cara Atasi Diskriminasi Perempuan di Dunia Kerja
4. Menurunnya Produktivitas
Rasa stres juga menjadi salah satu dampak dari munculnya glass ceiling. Akibat rasa stres tersebut, produktivitas perempuan akan menurun.
Hal ini juga berlaku tak hanya untuk karier, melainkan berbagai produktivitas di kehidupan lainnya.
Adanya glass ceiling bisa dihempas dengan membangun linkungan anti diskriminasi hingga penyuluhan seputar bias gender di lingkungan kantor.
Selain itu, bagi para perempuan, meningkatkan potensi diri dan memperbanyak jaringan profesional juga bisa membantumu mengatasi hal ini.
(*)