Parapuan.co - Kawan Puan, di Hari Kemerdekaan Indonesia tepat pada 17 Agustus ini, kamu harus tahu kalau Indonesia menjadi negara yang berhasil mengendalikan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato RI pada Sidang Tahunan (16/08/2022).
"Indonesia termasuk negara yang bershasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," ujar Presiden Jokowi yang dikutip PARAPUAN dari Instagram resmi Kementerian Sekretariat Negara.
View this post on Instagram
Bahkan dilansir dari Kompas.com, pada Juli 2022 sebanyak 98,5 persen proporsi penduduk Indonesia telah mendapatkan antibodi terhadap Sars Cov-2 penyebab Covid-19.
Di mana porsi antibodi tersebut meningkat, sebab pada Desember 2021 survei serologi warga Indonesia ada di 87,8 persen.
Hasil survei serologi tersebut diungkap oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan tim pandemi Covid-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Peneliti FKM UI, Iwan Ariawan pada Kamis (11/8/2022) saat mengungkap survei serologi ketiga menjelaskan kadar antibodi penduduk telah meningkat sekitar empat kali lipat dari 444 unit/ml pada Desember 2021 menjadi 2.097 unit/ml pada Juli 2022.
Tapi sebagai catatan penting, meningkatkan kadar antibodi ini bukan berarti kalau masyarakat Indonesia telah terbebas dari infeksi Covid-19 yang terus bermutasi.
Dalam arti lain, walau sudah divaksin, warga Indonesia itu tetap terkena infeksi, oleh sebab itu sangat disarankan bagi Kawan Puan untuk mematuhi protokol kesehatan ya.
Baca Juga: Tidak Bisa Check In PeduliLindungi Meski Sudah Vaksin Ketiga, Begini Tips Mengatasinya
"Tetap bisa terkena infeksi tapi risiko Covid-19 berat dan meninggal jauh lebih berkurang dengan adanya kadar antibodi yang makin tinggi," terang Iwan.
Iwan menambahkan, meningkatkan kadar antibodi itu terjadi karena adanya dua faktor utama yakni akselerasi vaksinasi dan infeksi.
Menurutnya, dua faktor tersebutlah yang memungkinkan antibodi di tubuh seseorang terhadap Covid-19 terbentuk.
Peneliti FKM UI Pandu Riono menjelaskan semakin lengkap dosis vaksinasi, semakin besar pula kadar antibodi yang diterima.
Dari survei yang sama, yang dilakukan pada 100 kabupaten/kota di 34 provinsi ini mengungkap distribusi kadar antibodi pada kelompok yang belum mendapat vaksinasi hanya 963,4 unit/ml.
Kemudian untuk antibodi penerima vaksin dosis I sebesar 1.582 unit/ml, penerima vaksin dosis II sebesar 1.852 unit/ml, dan penerima vaksin dosis lengkap tembus 4.496 unit/ml.
Berdasarkan kelompok usia, berikut ini kadar urutan antibodi dari yang paling tinggi:
- Kelompok lansia dengan usia 60 tahun ke atas, yakni 3.504,6 unit/ml
- Usia 30-59 tahun sebesar 2.427,3 unit/ml
- Usia 19-29 tahun sebesar 2.337,9 unit/ml
- Usia 12-18 tahun sebesar 1.864,7 unit/ml.
"Peningkatan tertinggi pada kelompok 60 tahun ke atas, dan mulai meningkat pada mereka di atas 18 tahun. Kenapa? Karena ada program prioritas vaksinasi booster untuk lansia sejak Januari 2022," jelas Pandu.
Mengetahui hasil survei bahwa vaksinasi memberikan antibodi terhadap Covid-19 ini semoga dapat menjadi dorongan bagi masyarakat yang belum melengkap vaksin untuk segera mendapatkan suntikan lengkap.
Tentu hal ini bertujuan agar Indonesia benar-benar merdeka supaya warganya tidak ada yang menderita akibat Covid-19.
Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Booster Pfizer untuk Anak Usia 16 – 18 Tahun
(*)