Saat berinvestasi pun tidak boleh asal dalam memilih instrumen. Kawan Puan harus terlebih dahulu melihat apakah instrumen yang kamu pilih mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dan yang ketiga, harus membiasakan diri untuk peka terhadap jenis investasi. Kalau kita berinvestasi, dicek dulu lembaga keuangannya diawasi OJK atau tidak, berlisensi atau tidak,” tutur Pak Win.
Lebih dari itu, pastikan kamu benar-benar memahami instrumen investasi yang dipilih, terutama mengenai risiko dan cara kerjanya.
Banyaknya kasus investasi bodong belakangan ini membuatmu harus lebih selektif dan cermat dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
“Kalau misalnya ada satu jenis instrumen investasi yang tidak kita mengerti, harus peka dan pelajari dulu skema atau cara kerjanya seperti apa. Saat ini, kan, banyak sekali investasi bodong, jadi kita harus lebih peka,” katanya menekankan.
Terakhir, Pak Win mengimbau agar generasi muda tidak berinvestasi hanya karena ingin ikut-ikutan teman atau orang lain.
Pasalnya, dalam berinvestasi, dibutuhkan analisis khusus agar kamu bisa memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.
“Jangan hanya karena teman mengajak, jadi ikut-ikutan teman. Atau ada orang yang cukup terkenal, kemudian mengajak (berinvestasi) kita ikutan tanpa analisa pribadi,” tutup Pak Win.
Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Bisa Bantu Capai Tujuan Finansial
(*)