Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini viral dugaan kasus pelecehan terhadap seorang karyawan perempuan dari Kawan Lama Group.
Karyawan perempuan tersebut diduga dilecehkan secara verbal oleh rekannya di grup chat WhatsApp kantor.
Pihak Kawan Lama Group sendiri telah memberi pernyataan terkait dugaan pelecehan yang dialami karyawannya tersebut.
Terlepas dari kasus yang ada, sebagai perempuan yang bekerja tentu Kawan Puan bisa saja memiliki kekhawatiran akan kejadian serupa.
Bagaimana jika kamu, rekan, atau orang terdekat mengalaminya di grup chat kantor di tengah-tengah sedang membicarakan pekerjaan?
Daripada hanya memikirkannya, lebih baik temukan solusi untuk mencegah pelecehan verbal di grup chat terjadi di lingkungan kantor dan pekerjaanmu.
Nah, kamu bisa menggunakan aplikasi Slack yang menurut akun Twitter @kotakmakan lebih profesional dan terkontrol.
Lagian aneh sih masih aja ada grup WA kerjaan. Apa ga kenal Slack/Teams?
— Didit | Playing Melty Blood (@kotakmakan) August 15, 2022
Walau tidak menghilangkan kemungkinan seseorang melakukan pelecehan verbal di percakapan, Slack dianggap bisa jadi kontrol sosial untuk mencegah seseorang melakukannya.
Lantas, apa itu Slack dan seperti apa kelebihan dan kekurangan menggunakan perangkat ini? Simak penjelasan berikut, yuk!
Baca Juga: Terancam Diblokir Pemerintah, Kenali 5 Fitur WhatsApp Business untuk Pengusaha
Apa Itu Slack?
Melansir laman resmi Slack, perangkat lunak ini adalah aplikasi perpesanan untuk bisnis yang menghubungkan orang dengan informasi yang mereka butuhkan.
Dengan kata lain, aplikasi Slack menyatukan orang-orang dari sebuah organisasi agar bisa berkomunikasi sebagai satu tim terpadu.
Aplikasi ini juga diklaim sebagai cara baru dalam berkomunikasi dengan tim, yang lebih cepat, terorganisasi, dan lebih aman dibandingkan email.
Sederhananya, Slack merupakan aplikasi yang didesain untuk alat komunikasi di tempat kerja, di mana para karyawan bisa saling mengirimkan pesan, dokumen, dan sebagainya di satu tempat.
Di dalam aplikasi ini, terdapat dua metode obrolan yang bisa digunakan para karyawan untuk saling berkomunikasi, yaitu channel (obrolan grup) dan direct message (pesan langsung).
Berbeda dengan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp yang cenderung privat, Slack lebih bersifat publik.
Setiap anggota dapat bergabung di satu channel besar (instansi), bukan hanya antar departemen atau tim saja.
Hal itulah yang memungkinkan seseorang lebih bisa mengendalikan diri jika berada di grup obrolan, karena semua orang bisa membaca apa yang ditulis.
Baca Juga: Demi Reputasi, Hindari 7 Kesalahan Komunikasi lewat Pesan Teks Ini
Selain itu, mengingat Slack dibuat untuk perpesanan profesional orang-orang di perkantoran, isi obrolan sebagian besar adalah seputar perusahaan.
Hampir tidak ditemukan orang yang bercanda di grup, dan untuk pesan langsung yang sifatnya pribadi juga jarang dilakukan lewat Slack.
Kelebihan dan Kekurangan Slack
Untuk obrolan grup seputar pekerjaan, aplikasi perpesanan yang satu ini mempunyai beberapa keuntungan.
Di antaranya para pengguna bisa berbagi file, media, saling mengomentari, dan bercakap-cakap mengenai pekerjaan dengan pesan instan.
Slack juga akan memunculkan pemberitahuan atau notifikasi jika ada pesan baru di channel besar maupun tim.
Sementara untuk kekurangannya, hampir sama seperti aplikasi perpesanan lain di mana pesan akan cepat tenggelam.
Terlebih jika anggota di dalam sebuah ruang obrolan banyak dan hampir semua terlibat dalam percakapan.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Kawan Puan dan rekan sekantor bisa mempertimbangkan menggunakan Slack untuk urusan pekerjaan.
Baca Juga: Ini 3 Kondisi di Mana Kamu Sebaiknya Tak Membicarakan Gaji di Kantor
(*)