Parapuan.co - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kasus dugaan pelecehan yang dialami seorang karyawan perempuan di salah satu perusahaan swasta.
Ia mengalami dugaan pelecehan seksual secara verbal oleh rekan kerjanya sendiri, lewat percakapan di grup WhatsApp.
Buntut kasus ini, pelaku dugaan pelecehan tersebut telah mendapatkan surat peringatan ketiga (SP 3) dari perusahaan.
Sementara korban pelecehan telah mengajukan pengunduran diri dari perusahaan dengan alasan kepentingan keluarga.
Kasus ini pun menuai banyak kontra dari masyarakat, termasuk pendapat tentang pentingnya memisahkan aplikasi obrolan pribadi dengan urusan pekerjaan.
Salah satunya diungkapkan pengguna Twitter @kotakmakan, yang menyebut bahwa obrolan percakapan melalui aplikasi WhatsApp adalah sesuatu yang kurang wajar.
Lagian aneh sih masih aja ada grup WA kerjaan. Apa ga kenal Slack/Teams?
— Didit | Playing Melty Blood (@kotakmakan) August 15, 2022
"Pengalaman gw pakai Slack di bbrp perusahaan, tone pembicaraannya bisa serius banget. Karena akuntabel, semua orang bisa baca orang nulis apa.
"Kalau nulis yg terlalu becanda kan malu sendiri. Bikinlah itu channel slack per divisi tapi public semua," cerita pemilik akun tersebut.
Baca Juga: Kawan Lama Group Beri Tanggapan Lanjutan Dugaan Pelecehan Karyawannya
Berkaca dari kejadian ini, memisahkan aplikasi obrolan untuk urusan pekerjaan dan pribadi memang penting untuk dipertimbangkan oleh setiap perusahaan.
Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga profesionalitas dalam bekerja, mendukung keterbukaan informasi, hingga menjaga privasi setiap karyawan atau pekerja.
Untuk itu, berikut ini rekomendasi aplikasi profesional untuk komunikasi di kantor atau kerja tim, seperti dilansir PARAPUAN dari Zapier.
1. Slack
Slack dibuat pada tahun 2013, di mana belakangan ini semakin banyak digunakan sebagai aplikasi percakapan untuk urusan pekerjaan atau kerja tim.
Menggunakan Slack memungkinkan pengguna untuk membuat channel atau saluran per divisi kantor.
Dengan channel tersebut, memungkinkan dilakukannya percakapan dengan channel lain hingga satu perusahaan.
Pengguna juga dapat menyortir channel mana yang harus dilibatkan.
Baca Juga: Ramai Kasus Dugaan Pelecehan di Grup Chat, Yuk Kenali Apa Itu Slack untuk Urusan Kerjaan
Dengan begitu, para pengguna dapat terhindar dari banjirnya obrolan tentang pekerjaan yang tidak berkaitan dengan mereka.
Anggota tim dapat menandai pengguna lain untuk menarik mereka ke channel atau utas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan agar percakapan yang penting dapat dilihat.
2. Microsoft Teams
Selain Slack, Microsoft Teams juga banyak digunakan untuk sarana obrolan percakapan dengan tim.
Pengguna yang sudah bergabung bisa diundang ke dalam satu atau lebih tim di dalam perusahaan.
Selain itu, setiap tim dibagi menjadi beberapa channel untuk melakukan percakapan.
Belum banyak yang tahu, Google juga memiliki aplikasi untuk menunjang komunikasi tim di kantor, lho.
Aplikasi ini juga bisa terhubung dengan Google Chat dan berbagai aplikasi Google lainnya jika perusahaan sudah terhubung dengan Google Workspace.
Google Chat dapat memecah percakapan menjadi beberapa ruangan, mirip dengan saluran di Slack.
Perusahaan juga dapat menambahkan ruangan obrolan sesuai keperluan.
Selain itu, pengguna Google Workspace juga bisa dengan mudah bergabung dan meninggalkan ruangan.
Nah itu tadi tiga rekomendasi aplikasi yang bisa digunakan untuk obrolan urusan kantor, Kawan Puan.
Dengan memisahkan percakapan urusan pekerjaan dan pribadi, tentu akan menciptakan grup pekerjaan berisi obrolan yang lebih serius.
Baca Juga: Microsoft Teams Down, Ini 5 Rekomendasi Alternatif yang Bisa Digunakan
(*)