"Sebelumnya kita hanya ambil satu culture saja, namun untuk tahun ini kita ada mengambil berbagai budaya Indonesia yang ditampilkan di sini," jelas Shinta lagi.
Mulai dari tenun watudapi dari Flores, tenun ahipung dari Sumba, wastra-wastra nusantara lainnya.
"Semuanya bermuatan lokal. Jadi ini menggabungkan semua kebudayaan dari seluruh Indonesia," tambahnya.
Untuk diketahui bersama, LaSalle College Jakarta adalah institusi pendidikan internasional dari Kanada dan telah terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Para lulusan Sekolah Tinggi Desain ini pun dituntut untuk mempunyai kemampuan yang diakui oleh komunitas desainer internasional, karena mereka mempunyai kesempatan berkarier lebih luas di pasar global setelah lulus dari LaSalle College Jakarta.
Para siswa dan siswi dididik serta dibimbing oleh para pengajar atau dosen terlatih, yang juga merupakan pelaku industri di bidangnya masing-masing.
LaSalle College juga berkolaborasi dengan 23 kampus LaSalle lainnya yang tersebar di 13 negara di lima benua.
Tak hanya itu, para siswa dan siswi juga dilatih dengan porsi workshop yang lebih banyak daripada teori dan dengan mengikuti beberapa kompetisi untuk mendapatkan penghargaan international.
Sehingga tak heran jika lulusan LaSalle College mampu menghasilkan ragam koleksi (portfolio) yang berkualitas di akhir masa studi mereka.
Bahkan beberapa di antaranya melanjutkan studi ke kampus LaSalle di negara lainnya, seperti Spanyol, Kanada, hingga Australia.
(*)
Baca Juga: Bangga, 5 Brand Fashion Lokal Ini Sudah Merambah Kancah Internasional