Parapuan.co - Ada banyak strategi yang bisa diterapkan dalam berinvestasi untuk meningkatkan keuntungan yang didapat, salah satunya adalah diversifikasi investasi.
Diversifikasi investasi dapat dilakukan dengan cara menempatkan dana investasi di beberapa instrumen dengan karakteristik berbeda, mulai dari segi risiko sampai potensi keuntungannya.
Menciptakan portofolio investasi yang beragam ini tak hanya bisa memaksimalkan potensi keuntungannya, namun juga meminimalisir kerugian atau risikonya.
Untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi ini, Kawan Puan bisa melakukan beberapa langkah sederhana.
Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut ini empat langkah sederhana sebelum kamu mendiversifikasikan portofolio investasi.
1. Pilih Produk Investasi yang Sesuai dengan Profil Risiko
Profil risiko merupakan indikator yang menentukan kemampuan Kawan Puan dalam menerima risiko dari investasi yang dilakukan.
Setiap investor perlu mengetahui bahwa profil risiko umumnya terbagi menjadi tiga, yakni konservatif, moderat, dan agresif.
Kawan Puan memiliki profil risiko konservatif jika kamu tidak menyukai perubahan ekstrem dan senang mendapatkan imbal hasil yang stabil, meskipun bernilai cenderung rendah.
Baca Juga: Bantu Meminimalisir Risiko, Ketahui Apa Itu Diversifikasi Investasi
Sementara itu, moderat merupakan kebalikan dari konservatif, di mana investor mampu menerima risiko yang lebih tinggi.
Adapun agresif yang berarti gabungan dari keduanya, yakni ketika investor berani mengambil risiko tinggi demi memperoleh imbal hasil semaksimal mungkin.
Jika sudah memahami profil risiko, selanjutnya Kawan Puan harus mengetahui juga tujuan jangka pendek, menengah, sampai panjang yang ingin dicapai lewat investasi.
Kemudian, setelah memiliki tujuan yang ingin dan dicapai dan memperkirakan jumlah uang yang harus didapat untuk meraihnya, barulah kamu bisa mulai berinvestasi di instrumen yang sesuai dengan profil risiko tadi.
2. Tentukan Alokasi Dana Investasi
Apabila Kawan Puan sudah menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, berikutnya kamu harus menentukan rasio penempatan dana dari tiap produk investasi.
Diversifikasi portofolio dapat dikatakan efektif ketika berisi kombinasi dari berbagai jenis aset dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Teknik diversifikasi ini bisa kamu terapkan untuk meningkatkan laba investasi sekaligus meminimalisir risiko kinerja investasi.
Sebagai contoh, jika Kawan Puan memiliki profil risiko agresif, maka alokasi aset untuk diinvestasikan adalah 60 persen saham, 20 persen obligasi, dan 20 persen reksadana campuran.
Baca Juga: 5 Manfaat Diversifikasi Portofolio Investasi, Lebih Aman dan Minim Risiko
Di sisi lain, bagi investor dengan profil risiko moderat, rasio alokasi asetnya bisa terdiri dari 50 persen saham dan 50 persen reksadana pendapatan tetap.
Untuk profil risiko konservatif, kamu bisa mengalokasikan dana investasi dengan penempatan 60 persen reksadana pasar uang, 20 persen saham, dan 20 persen obligasi.
Persentase di atas hanya merupakan contoh, ya. Kawan Puan bisa menyesuaikan sendiri sesuai preferensi dan pertimbangan masing-masing.
3. Jeli Memilih Portofolio Investasi
Saat memilih instrumen investasi yang beragam, sebaiknya jangan asal pilih untuk mencegah risiko di masa depan.
Namun yang perlu kamu ingat saat menentukan instrumen untuk diversifikasi portofolio adalah untuk memilih aset dengan tingkat pengembalian yang berbeda.
Penting untuk diketahui bahwa instrumen investasi dengan imbal hasil tinggi selalu dibarengi dengan risiko yang tinggi pula.
Pilih juga investasi di sektor yang berbeda, sebab dalam berinvestasi yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa mengelola risiko untuk meminimalisir potensi kerugian.
Baca Juga: Menurut Pakar, Ini Jumlah yang Harus Diinvestasikan untuk Raih Tujuan Finansial di Masa Depan
Dengan demikian, Kawan Puan pun bisa memperoleh keuntungan yang optimal.
4. Rutin Melakukan Penyesuaian
Terakhir, Kawan Puan dapat melakukan penyesuaian seiring dengan berjalannya waktu.
Diversifikasi investasi bukanlah sesuatu yang hanya perlu dilakukan sekali, artinya agar investasi bisa berjalan lancar, kamu harus melakukan pengecekan berkala.
Tak ada salahnya untuk mengubah dan mencoba instrumen investasi lainnya apabila yang kamu miliki saat ini belum menunjukkan kinerja yang sesuai dengan tujuan atau profil risiko.
Nah, itu tadi empat langkah sederhana yang penting untuk dilakukan sebelum melakukan diversifikasi portofolio investasi. (*)