Adakalanya perempuan memiliki lebih banyak keraguan terhadap diri sendiri, yang diperparah perundungan terselubung yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Kuncinya adalah percaya diri dan jalankan saja. Kamu berhak untuk menjadi bagian dari ekosistem dan menyuarakan pemikiranmu.
2. Belajar dari pengalaman orang lain
Dalam beberapa kasus, baik dalam mengembangkan bisnis, atau penggalangan dana, founder perempuan cenderung sungkan meminta bantuan, seperti mentor atau pendiri lainnya.
Keraguan ini adalah kelemahan utama. Memiliki sistem pendukung di mana kamu dapat belajar, bertanya, dan mendiskusikan hal-hal yang selalu ingin kamu pahami sangatlah penting.
3. Jangan takut dengan hal-hal teknis
Dalam membangun sebuah startup, atau bahkan dalam situasi kerja atau kehidupan sehari-hari, kita sering terintimidasi oleh masalah teknis.
Padahal, hal itu bisa saja merugikan karena hasilnya menempatkan kita di tempat yang sama.
Cobalah untuk memberanikan diri, karena ada banyak sumber tersedia di mana kamu bisa belajar dan melompat lebih tinggi.
Baca Juga: Ini Skill Wajib untuk Berkarier di Industri Teknologi Menurut Co-Founder AwanTunai