"Ini alasan mereka (orang muda) rentan akan HIV dan penggunaan napza," paparnya.
dr. Marcia memaparkan pula kalau ada faktor-faktor internal yang membuat seringkali secara fisik mereka dianggap sudah matang, tapi secara psikologis belum.
"Ditambah lagi kalau mereka tidak punya akses ke informasi yang benar. Ketika dia tidak dapat akses informasi yang benar, mereka akan mencari sendiri di gadget. Tapi kalau mereka mencari informasi yang tidak tepat juga bahaya," pungkas dr. Marcia.
Dalam kesempatan yang sama Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., Sc.D menambahkan kalau remaja belum paham betul tentang hubungan seksual.
"Katanya kalau baru sekali (berhubugan seksual) enggak bakal tertular," ujar Prof. Sis.
Prof. Sis mengutarakan pemahaman HIV/AIDS ini tidak dijelaskan di sekolah dan banyak guru enggak mau memberi informasi seputar hal tersebut.
Dari adsanya hal tersebut, Prof. Sis mengatakan masalah pengetahuan tentang hubungan seksual dan HIV/AIDS masih rendah.
Padahal, adanya situs-situs porno yang diblok oleh Kominfo itu sia-sia jika VPN tetap jalan, pasalnya kondisi tersebut membuat remaja mencari tahu infomasi sendiri.
"Kalau mereka mencari tentang pornografi, mereka akan mencari tahu dan akan timbul keinginan yang tidak mudah dikendalikan. Pengaruh pornografi juga sangat kuat hubungannya dengan HIV," tutup Prof.Sis.
Baca Juga: Gratis Ditanggung BPJS, Ini Tahapan Tes HIV yang Perlu Diketahui
(*)