Parapuan.co - Atresia bilier adalah penyakit hati langka yang ditandai dengan gangguan saluran empedu pada bayi baru lahir.
Empedu adalah cairan yang dibuat oleh hati, biasanya dibawa saluran empedu ke usus kecil untuk membantu sistem pencernaan.
Pada bayi yang memiliki atresia bilier, saluran empedu di hati tersumbat karena kerusakan dan jaringan parut.
Akibatnya, empedu tidak bisa mengalir ke usus kecil. Sebaliknya, itu menumpuk di hati dan merusaknya.
Atresia bilier lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada laki-laki, serta harus ditangani dengan pembedahan atau bahkan transplantasi hati.
Selain itu, bayi prematur juga berisiko lebih besar mengalami atresia bilier dibandingkan bayi cukup bulan.
Melansir Stanford Children's Health, ada dua tipe atresia bilier.
1. Atresia Bilier Perinatal
Kondisi ini adalah tipe yang paling umum dan sering muncul ketika bayi berusia sekitar 2 hingga 4 minggu.
Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia 2022: Kenali Penyebab, Gejala, dan Penularannya
2. Atresia Bilier Janin
Kondisi ini kurang umum, tetapi bisa muncul saat bayi masih berkembang di dalam rahim ibu.
Penyebab Atresia Bilier
Penyebab atresia bilier belum diketahui sampai saat ini. Namun, para peneliti sedang mencari kemungkinan penyebabnya, seperti:
- Infeksi virus atau bakteri
- Masalah sistem kekebalan tubuh (sistem imun)
- Perubahan permanen dalam struktur gen (mutasi genetik)
- Paparan racun
Baca Juga: Hindari Penyakit Menular, Ini 4 Cara Cegah Penyebaran Infeksi pada Anak
Gejala Atresia Bilier
Bayi dengan atresia bilier biasanya tampak sehat saat lahir. Gejala baru mulai terjadi antara 2 minggu dan 2 bulan kehidupan.
Gejala atresia bilier mungkin terlihat seperti penyakit hati atau masalah kesehatan lainnya, seperti:
- Kulit dan mata kekuningan (penyakit kuning)
- Urine gelap
- Kotoran berwarna terang
- Perut kembung
- Penurunan berat badan
Kondisi ini akan didiagnosis oleh dokter melalui tes darah, tes pencitraan, biopsi hati, bedah diagnostik, atau tes lainnya.
Nah, itulah penjelasan singkat tentang atresia bilier yang bisa berakibat fatal pada kesehatan bayi ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Organ Hati
(*)