Parapuan.co - Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya maestro Raden Saleh adalah simbol perlawanan dalam satu bingkai.
Semangat lukisan tersebutlah yang menggambarkan film Mencuri Raden Saleh karya Angga Dwimas Sasongko, yang kini sedang tayang di bioskop.
Film Mencuri Raden Saleh mengisahkan pertemuan enam orang anak muda dengan tujuan yang sama yaitu uang dan kebebasan.
Piko (Iqbaal Ramadhan), Ucup (Angga Yunanda), dan Sarah (Aghniny Haque) terjebak dalam kondisi yang mengharuskan mereka mencuri lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh.
Membentuk tim yang kuat berisikan anak muda amatiran, mereka bertiga mengajak Gofar (Umay Shahab), Tuktuk (Ari Irham), dan Fella (Rachel Amanda).
Pencurian terbesar abad ini melibatkan pemalsuan, peretasan, pertarungan, dan manipulasi cerdas dari anak-anak muda yang diremehkan.
Semangat Penangkapan Pangeran Diponegoro yang Nyata
Lukisan Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro tidak hanya menjadi poros cerita dan konflik.
Semangat pemberontakan dan perlawanan dari lukisan tersebut diwujudkan Angga Dwimas Sasongko lewat karakter hingga plot film ini.
Baca Juga: Begini Karakter Iqbaal Ramadhan di Film Mencuri Raden Saleh, Pelukis yang Sensitif
Pelukis Raden Saleh secara khusus menciptakan lukisan tersebut untuk meluruskan sejarah yang sebelumnya dilihat dari perspektif penjajah yaitu Belanda.
Tujuan tersebut juga menjadi pendorong aksi Piko dan kawan-kawan untuk melawan pengkhianatan dari sosok Permadi (Tyo Pakusadewo).
Karakter-karakter dalam film ini terlihat diasingkan, membawa beban masing-masing yang berat, dan diremehkan, layaknya Pangeran Diponegoro.
Membawa semangat lukisan Raden Saleh ini, para komplotan pencurian membuktikan bahwa anak muda yang dinilai rendah oleh orang dewasa juga bisa melakukan perlawanan dengan cara yang tak terduga.
Tak hanya itu, film ini menambahkan bumbu kritik terhadap sistem negara dari perspektif anak muda seperti longgarnya sistem keamanan hingga kerakusan politikus yang tidak bertanggung jawab.
Dalam film ini, Kawan Puan juga bisa melihat kritik soal ketidaksetaraan ekonomi yang membuat banyak anak muda mengorbankan masa mudanya.
Makna Keluarga dan Ruang Aman
Masing-masing karakter anak muda dalam film Mencuri Raden Saleh membawa beban dan trauma sendiri terkait keluarga.
Di usia yang masih muda, keenam karakter utama film Mencuri Raden Saleh ini bertanggung jawab atas ekonomi dirinya sendiri dan keluarga.
Baca Juga: Aghniny Haque Jadi Karakter Perempuan Petarung di Film Mencuri Raden Saleh
Ketidakhadiran keluarga dan beban berat yang ada di rumah mereka masing-masing membuat setiap dari mereka mencari ruang aman.
Ancaman dan trauma yang mereka bagi bersama membentuk ikatan kuat di tengah kehampaan para karakter yang juga mulai kehilangan masa muda.
Tak heran, di tengah besarnya risiko yang menunggu mereka di depan, setiap karakter justru merasa nyaman terlibat di dalam misi pencurian terbesar di abad ini.
Standar Baru Film Heist di Indonesia
Kisah pencurian besar dalam bentuk film yang dikenal dengan istilah heist dalam beberapa tahun terakhir menarik minat masyarakat Indonesia.
Munculnya serial seperti Money Heist di Netflix membangun kelompok penggemar yang besar dari cerita-cerita kriminal, investigasi, dan aksi mendebarkan.
Canggihnya teknik visual hingga kecerdasan plot cerita menjadi pertimbangan apakah pembuat film Indonesia sanggup untuk menggarap film heist.
Keraguan tersebut dengan cepat ditepis oleh Angga Dwimas Sasongko lewat film Mencuri Raden Saleh ini.
Berdurasi 2,5 jam, film Mencuri Raden Saleh memanjakan mata, telinga, dan mengasah pola pikir dari penonton.
Secara plot, strategi dalam film Mencuri Raden Saleh ini dirancang dengan cerdas, membuat penonton ikut berantisipasi dan berempati.
Secara teknis, film Mencuri Raden Saleh menempatkan standar baru yang tinggi untuk perfilman Indonesia.
Visinema Pictures, selaku rumah produksi, mewujudkan gambaran pencurian, balap-balapan mobil, hingga pertasan digital dengan kualitas yang tak kalah dari film Hollywood atau Korea.
Film Mencuri Raden Saleh merupakan satu bingkai utuh yang menangkap semangat perlawanan dan pemberontakan demi kebenaran.
Baca Juga: Rachel Amanda Jadi Karakter Perempuan Manipulator di Film Mencuri Raden Saleh
(*)