Parapuan.co - Strategi pivot tak hanya berlaku dalam dunia bisnis saja, namun juga di dunia kerja, yang dikenal juga dengan career pivot.
Dalam perjalanan karier, seseorang tentu akan berada di titik di mana ia merasa jenuh dengan pekerjaannya karena berbagai alasan.
Mulai dari karena kurangnya tantangan di pekerjaan sekarang sampai kondisi lingkungan kerja yang tidak lagi mendukung.
Kondisi jenuh dengan pekerjaan ini sering kali menyebabkan seseorang mempertimbangkan untuk pindah pekerjaan atau bahkan jalur karier.
Meskipun memang tak bisa dimungkiri tidak ada pekerjaan yang sempurna, namun tak ada salahnya untuk mempertimbangkan untuk melakukan career pivot atau career change demi mendapatkan kembali kepuasan dalam bekerja.
Lantas, apa perbedaan antara career pivot dan career change?
Melansir Bright Horizon, keduanya sebenarnya sama-sama memiliki arti pindah pekerjaan.
Akan tetapi, career pivot terjadi ketika kamu memiliki keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang didapat dari pekerjaan saat ini, kemudian kamu pindah ke posisi baru yang sesuai dengan mimpi serta nilai yang kamu pegang.
Sementara itu, career change melibatkan pekerjaan secara keseluruhan, di mana kamu pindah jalur karier ke pekerjaan dengan keterampilan baru.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Career Pivot dan 7 Langkah untuk Melakukannya
Bisa dibilang, career pivot lebih mempermudah kamu mendapatkan pekerjaan impian yang masih sejalan dengan jalur karier saat ini.
Sejumlah variabel yang membedakan antara career pivot dan career change terletak pada keterampilan, pengalaman, dan fungsi pekerjaan yang diinginkan.
Salah satu contoh career pivot misalnya ketika kamu pindah kerja dengan posisi yang masih serupa, namun di industri baru yang berbeda dengan industri sekarang.
Saat Kawan Puan memutuskan untuk career pivot, artinya kamu masih bisa memanfaatkan keterampilan dan pengalaman saat ini, alih-alih benar-benar memulai pengalaman baru.
Dengan kata lain, seseorang yang melakukan career pivot masih bisa menyoroti keterampilan dan pengalamannya saat ini untuk mencari pekerjaan baru.
Di sisi lain, apabila kamu memutuskan untuk career change, kamu harus mempelajari keterampilan dan mencari pengalaman baru sebelum akhirnya bisa memulai karier dari awal.
Artinya jika kamu memilih career change, kamu akan membutuhkan waktu, tenaga, dan modal yang lebih banyak.
Sebelum Kawan Puan memutuskan untuk melakukan career change, tak ada salahnya mempertimbangkan career pivot yang memiliki peluang lebih besar.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Milenial Sering Jadi 'Kutu Loncat' dan Pindah Pekerjaan
Lebih dari itu, jangan lupa untuk melakukan evaluasi terhadap pekerjaan saat ini dengan menuliskan kelebihan dan kekurangannya, sehingga kamu bisa memikirkan solusi serta tindakan yang harus diambil.
Identifikasi juga keterampilan dan kekuatan yang kuasai, sebab kedua hal ini dapat mempermudah proses memulai pekerjaan baru ke depannya.
Kemudian, barulah kamu bisa melihat kembali apa yang menjadi minat dan melakukan riset untuk mengetahui jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat tersebut.
Itulah perbedaan antara career change dan career pivot yang meskipun sama-sama pindah pekerjaan, namun memiliki arti berbeda. (*)