Parapuan.co - Orang tua perlu mendidik anaknya tentang cara mengelola uang untuk membentuk sikap keuangan.
Sikap keuangan ini akan mengatur bagaimana remaja berpikir tentang uang hingga membicarakannya.
Ada beberapa hal yang harus ditanamkan kepada anak saat mengajarkan sikap keuangan.
Mengajarkan sikap keuangan dapat mendorong anak remaja untuk memiliki sikap keuangan yang akan mengantarkan mereka pada kesuksesan finansial.
Melansir The National News, ini dia berbagai sikap keuangan yang perlu diajarkan kepada anak remaja.
1. Ajarkan Anak Berpikir Jangka Panjang
Kawan Puan, buat anak agar selalu memikirkan sesuatu kebutuhan keuangan secara jangka panjang.
Buat anak membayangkan seperti apa kehidupannya dan apa yang akan dilakukan.
Yakinkan pada anak untuk fokus pada hal jangka panjang akan membantu mereka memilih keputusan jangmap pendek terbaik.
Baca Juga: Ririn Ekawati Berbagi Tips Hemat Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Apa Saja?
Jelaskan pada anak bahwa hidup memiliki waktu dan terkadang tak selaku dicapai dengan waktu yang cepat.
Pola pikir penting untuk dipupuk oleh remaja karena sebagian besar kesuksesan finansial masa depan mereka berawal pada seberapa baik mereka mampu berpikir jangka panjang.
2. Investasi pada Diri Sendiri
Tanamkan pada anak remajamu bahwa investasi terbaik ada pada diri mereka sendiri.
Bantu mereka untuk memahami bahwa wawasan dan kemampuan mereka dapat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan mereka bahkan lebih dari segi finansial.
Mengasah wawasan dan kemampun juga dapat membantu membangun karakter dan keterampilan yang memungkinkan mereka mendapatkan lebih banyak peluang.
Tentunya, ini berpengaruh terhadap masa depan yang berpotensi lebih sukses sehingga meningkatkan kepercayaan dan harga diri mereka.
3. Tumbuhkan Rasa Bersyukur
Rasa syukur juga dapat mempengaruhi perilaku keuangan para remaja.
Baca Juga: Ketahui 3 Jenis Bansos yang Akan Diberikan Jika BBM Naik, Apa Saja?
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat mempraktikkan rasa syukur termasuk kebahagiaan secara keseluruhan, hubungan yang lebih kuat, harga diri yang lebih tinggi, dan pandangan yang lebih baik tentang sekolah dan kehidupan.
Penelitian membuktikan bahwa rasa syukur terkait dengan kesejahteraan finansial .
Psikolog Nathaniel Lambert menemukan bahwa perasaan syukur yang lebih kuat dikaitkan dengan materialisme yang lebih rendah.
Keinginan untuk membeli barang berkurang ketika kita bersyukur dan bahagia dengan hidup kita.
Rasa syukur juga membantu remaja menghindari pilihan finansial yang impulsif dan tentunya hal ini dapat berhubungan dengan kesejahteraan finansial yang meningkat.
Itu tadi berbagai hal yang bisa Kawan Puan tanamkan kepada anak remaja.
(*)