Parapuan.co - Kesehatan seksual perempuan merupakan hal yang penting namun seringkali masih menjadi topik yang tabu.
Berbicara soal kesehatan seksual perempuan, setiap tanggal 4 September, masyarakat global merayakan Hari Kesehatan Seksual Sedunia, lho.
Hari Kesehatan Seksual Sedunia ini merupakan upaya untuk menyebarkan kesadaran sosial terkait kesehatan seksual perempuan dan laki-laki.
Dalam merayakan Hari Kesehatan Seksual Sedunia ini, berbagai organisasi global menggelar acara, mulai dari diskusi hingga kampanye di media sosial.
Melansir situs resmi Hari Kesehatan Seksual Sedunia, tema tahun ini adalah Let's Talk Pleasure.
"Kami percaya rasa senang adalah bagian penting dari kesehatan dan hak seksual yang menjadikannya kesejahteraan secara keseluruhan," bunyi keterangan di situs tersebut.
Menggali lebih dalam soal hari yang penting ini, berikut sejarah dan tujuan dari peringatan Hari Kesehatan Seksual Sedunia.
Sejarah Hari Kesehatan Seksual Sedunia
Asosiasi Kesehatan Seksual Dunia meluncurkan Hari Kesehatan Seksual Sedunia pertama pada tahun 2010.
Baca Juga: Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Berikut Cara Menjaga Kesehatan Seksual bagi Perempuan
Keputusan tersebut bersetujuan untuk menyatukan komunitas global guna mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan seksual.
Elemen kunci dari upaya ini adalah mengakui kesehatan seksual dalam kerangka hak asasi manusia.
Hak tersebut sebagaimana yang diuraikan 25 tahun yang lalu dalam Deklarasi Hak-Hak Seksual Valencia, Spanyol.
Hari Kesehatan Seksual Sedunia adalah pusat dan perayaan penting untuk menciptakan dunia di mana kesehatan seksual dioptimalkan secara setara.
Tujuan Hari Kesehatan Seksual Sedunia
Pada Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Asosiasi Dunia untuk Kesehatan Seksual mendorong lembaga pemerintahan, institusi, dan organisasi global untuk:
1. Mempromosikan kesejahteraan dan kesehatan seksual
Kesejahteraan dan kesehatan seksual harus memiliki landasan hukum dan kebijakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip hak seksual sebagai hak asasi manusia.
Hal itu termasuk penentuan hubungan konsensual non-diskriminasi, privasi, integritas tubuh, dan kesetaraan.
Baca Juga: 5 Cara Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Menurut Dokter Obgyn
2. Mengakui dan menjadi solusi hambatan kesehatan seksual
Lembaga yang berwenang harus mengakui bahwa hambatan kesejahteraan dan kesehatan seksual.
Tak sedikit dari hambatan tersebut berakar pada beragam sistem yang mencakup kerangka kebijakan dan hukum.
Selain itu juga ada adat istiadat budaya dan ketidakadilan ekonomi yang membuat banyak masyarakat tidak mendapatkan akses kesehatan seksual.
Hambatan-hambatan bisa dalam bentuk paksaan yang tidak konsesnual hingga budaya yang masih bias gender.
Hambatan ini merugikan dan mengarah pada perasaan bersalah, stigma, serta rasa malu.
Kepemimpinan dari lembaga sangat penting untuk mengidentifikasi hambatan semacam itu secara proaktif di tingkat masyarakat.
Lembaga juga diharap dapat memimpin diskusi terbuka dan efektif untuk memfasilitasi perubahan terkait kesehatan seksual.
Kawan Puan, itu dia sejarah dan tujuan Hari Kesehatan Seksual Sedunia yang kita rayakan pada hari ini.
Yuk, jaga terus kesehatan seksual dan reproduksi kita sebagai perempuan dengan memperbanyak edukasi soal topik terkait.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Yuk Simak Apa Itu Senam Kegel
(*)