Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini perkembangan teknologi memengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah dunia musik.
Di dunia musik, kini para artis, grup, serta band akan mengalami perubahan cara pemasaran karya-karyanya.
Hal ini turut disadari salah satu label rekaman yang ada di Tanah Air, yakni Trinity Optima Production.
Bersama dengan para talent, perusahaan kini mulai menganalisis tren terkini dan terus melakukan perbaikan guna menjaga dan memperluas pasarnya.
CEO Trinity Optima Production (TOP) Yonathan Nugroho mengatakan teknologi sudah membuka jalan bagi industri musik nasional untuk berekspansi lebih cepat.
Menurutnya, saat ini musik dengan mudah masuk ke algoritma platform streaming atau media sosial manapun.
"Dampaknya, penyanyi mendapat exposure tambahan yang memperluas promosi karyanya. Dari sini kami mengatur strategi agar karya-karya artis yang beredar di platform digital dan sosial media bisa sampai ke audiens luar,” jelasnya.
Afgan, salah satu talent label tersebut yang kini gencar memanfaatkan momentum.
Hal itu dilakukan saat Afgan tengah mempromosikan lagu terbarunya bertajuk M.I.A bersama Jackson Wang.
Baca Juga: Musisi Harus Tahu, Ini Beda Berkarier dengan Label Rekaman dan Indie
Promosi yang dilakukan sosial media dan platform streaming sukses mengantarkan lagu berbahasa Inggris tersebut diputar di lebih dari 9 negara di benua Amerika dan Asia seperti Amerika, Thailand, Taiwan, Meksiko, sampai Kanada.
“Selama ini, aku didukung sama tim dari Trinity yang kuat dan punya perhatian khusus sama perkembangan media sosial dan tren digital. Ini sangat menolong aku buat bangun digital exposure di media sosial dan akhirnya membuka peluang aku untuk dikenal lebih luas lagi," ucap Afgan.
"Saat aku mau transisi ke elemen musik yang berbeda pun, aku dibantu Trinity buat eksplor dan kolaborasi sama penyanyi yang bahkan beda banget sama karakter musik aku sebelumnya,” lanjutnya.
Tak sampai di situ, berbagai strategi diramu manajemen bersama dengan para artis, serta stakeholders lainnya.
Melalui strategi ini, tawaran kerjasama berbagai brand dan institusi internasional menjadi lebih terbuka bagi artis.
Hal itu berbuah hasil. Afgan yang mendapat undangan kolaborasi dengan stasiun TV di Korea tahun ini.
Afgan juga kerap mendapat undangan menghadiri perhelatan dan mengikuti campaign bergengsi dari brand fashion dunia, seperti Louis Vuitton, Dior, dan Kenzo.
Adapun strategi lainnya yakni dengan melakukan eksplorasi kompetensi oleh para talent.
Melalui teknologi, perusahaan mempelajari peluang untuk arah pembentukan market bagi talent.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Musisi Sebelum Berkarier di Industri Musik
Selain Afgan, ada juga Alsa Aqillah, talent pendatang baru yang fokus di platform TikTok ini ternyata memiliki basis penggemar cukup kuat di Filipina dan Amerika Serikat.
“Berdasarkan analisis algoritma yang kami temukan, program-program kerja untuk Alsa ke depannya akan fokus pada pasar global,” tambah Yonathan.
Menurut Trinity, hal penting yang harus disiapkan adalah portfolio global untuk talent.
Pasalnya, pertimbangan kemitraan internasional tidak lagi terpaku pada pembuktian prestasi musikalitas semata.
Namun, mitra turut melihat banyaknya variasi kolaborasi yang pernah dilakukan oleh public figure tersebut.
Hal itu mendorong Trinity berusaha untuk ambil bagian lebih besar lewat karya-karya yang menginspirasi kebahagian untuk masyarakat
“Ini adalah salah satu faktor penting yang membuat nama seorang artis diperhitungkan di ranah internasional. Perkembangan teknologi dan dinamika tren membuat industri musik juga ikut terdisrupsi” tutup Yonathan.
(*)