Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
1. Lakukan perencanaan keuangan dengan cara budgeting.
Hal pertama yang sebaiknya Kawan Puan lakukan adalah melakukan budgeting untuk setiap pengeluaran.
Ketahui berapa dan apa saja pengeluaran setiap anggota keluarga yang Anda tanggung setiap bulannya, dan mulai lakukan budgeting.
Hal ini akan sangat membantu supaya keuangan Anda tidak laps dan berakibat habis sebelum tanggal gajian datang.
Jika sudah melakukan budgeting, kontrol setiap pengeluarannya. Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi. Evaluasi ini bisa dilakukan per minggu, per 2 minggu, atau di akhir bulan, agar Anda bisa melihat apakah sistem budgeting Anda sudah sesuai atau belum.
Apabila Kawan Puan merasa kesulitan dalam merencanakan budgeting, Anda bisa menggunakan jasa perencana keuangan untuk membantu Kawan Puan memiliki strategi keuangan yang maksimal.
2. Miliki komunikasi yang baik dengan pasangan atau orang sekitar.
Setelah melakukan budgeting, saatnya Kawan Puan bisa mendiskusikannya dengan pasangan dan orang-orang yang akan Anda tanggung seperti orang tua.
Utarakan rencana yang sudah Anda buat dengan perencanaan keuangan, dan terimalah setiap input yang diberikan.
Jika Kawan Puan mengalami kendala dalam proses komunikasi, Kawan Puan bisa meminta tolong kepada perencana keuangan Anda untuk bisa membantu menyampaikan strategi yang disepakati.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Perempuan Ketahui dalam Memperlakukan Pasangannya
3. Utarakan jika sudah merasa tidak mampu.
It's okay to not be okay!
Jika Kawan Puan mendapati bahwa kebutuhan anggota keluarga yang harus ditanggung melebihi bujet, utarakan saja sejujurnya.
Solusi terbaik dalam hal ini adalah menambah pendapatan. Cobalah untuk mencari kesempatan-kesempatan yang bisa kamu lakukan dan tentunya bisa menghasilkan.
Kawan Puan bisa mulai dari kemampuan yang dimiliki. Apa yang kamu sangat kuasai yang kira-kira jika ditawarkan ke pasar bisa sangat menghasilkan?
Mungkin Kawan Puan andal memasak, maka merintis bisnis catering kecil jadi kesempatan yang layak dicoba. Siapa tahu bisa berkembang.
Punya kertarikan di media sosial? Kawan Puan mungkin bisa mulai merintis karier sebagai vlogger.
Jika dilakukan dengan senang, harapannya Kawan Puan bisa sangat menikmati pekerjaan sampingan tersebut tanpa menambah beban stres.
Jangan lupa jika Kawan Puan sudah memiliki pasangan, coba komunikasikan kepadanya mengenai rencana melakukan pekerjaan tambahan ini.
4. Memikirkan solusi bersama dengan pasangan atau anggota keluarga.
Kawan Puan juga bisa mendiskusikan pendapatan tambahan tersebut dengan orang-orang yang ditanggung, seperti orang tua, adik, atau saudara lain yang harus dinafkahi.
Harapannya beban ini tidak menjadi beban Kawan Puan seorang, tetapi beban bersama dalam satu keluarga.
Cobalah melakukan brainstorming dengan memunculkan ide-ide usaha yang mungkin bisa Anda dan anggota keluarga Anda kerjakan bersama.
Setelah itu, berulah Kawan Puan merencanakan keuangan masa tua dengan memiliki dana hari tua.
Untuk ini, kamu bisa mulai berencana menabung setiap bulan dengan target tertentu. Kalau sudah tercapai, masukkan dana tersebut pada investasi yang aman dan cocok untuk tujuan keuangan dana hari tua.
Selain investasi, Kawan Puan bisa mengikuti program khusus dana pensiun seperti DPLK dan DPPK kalau perusahanmu memilikinya.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pensiun agar Merdeka di Hari Tua
Perempuan, Saatnya Merdeka!
Kawan Puan, merdeka dari identitas sebagai generasi sandwich bukan berarti kita menelantarkan anggota keluarga dan bersikap tidak mau tahu.
Merdeka di sini artinya kita tahu bagaimana agar tetap bisa menikmati setiap rejeki yang sudah Tuhan berikan, untuk lalu bisa diberikan kembali ke orang-orang di sekitar kita.
Semoga apa yang saya sampaikan bisa sangat membantu Kawan Puan di luar sana yang saat ini sedang berjuang memerdekakan dirinya sebagai generasi sandwich! Semangat, dan terima kasih! (*)