Fakta Mahkota Ratu Elizabeth II, Bertakhtakan Berlian Kohinoor yang Punya Sejarah Panjang

Ratu Monita - Sabtu, 10 September 2022
Mahkota Ratu Elizabeth II yang menyimpan sejarah panjang.
Mahkota Ratu Elizabeth II yang menyimpan sejarah panjang. Getty Images

Parapuan.co - Masyarakat Inggris kini tengah berduka atas meninggalnya sang pemimpin kerajaan, Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat. 

Dikabarkan, Ratu Elizabeth II menghembuskan napas terakhirnya di Kastil Balmoral, Skotlandia. 

Sebagai pemimpin Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II mengenakan mahkota sebagai lambang kehormatan dan kekuasaannya.

Bicara mengenai Kerajaan Inggris tentu saja penuh akan sejarah panjang, termasuk mengenai mahkota yang dikenakan oleh sang Ratu. 

Detail Bahan Mahkota Ratu Elizabeth II

Dikutip dari laman Independent, mahkota yang dikenakan oleh Ratu Elizabeth merupakan salah satu perhiasan milik Kerajaan Inggris yang terbuat dari beragam batu mulia dan mutiara.

Mahkota sang Ratu yang dibuat sejak tahun 1937 itu juga dilengkapi dengan topi beludru serta hiasan cerpelai

Lebih lengkapnya, mahkota itu terdiri dari 2.800 berlian yang ditata ke dalam bingkai platinum.

Bertakhtakan Berlian Kohinoor

Baca Juga: Makna Lirik Lagu God Save The Queen, Penghormatan untuk Ratu Elizabeth II

Diberikan secara turun temurun, mahkota tersebut menyimpan sejarah panjang. 

Diketahui, mahkota yang dikenakan oleh Ratu Elizabeth II memiliki detail berlian yang bernama Kohinoor. 

Dieja Koh-i-noor, jenis baru permata tersebut merupakan salah satu berlian terbesar sekaligus paling kontroversial di dunia. 

Kohinoor sendiri adalah batu permata 105 karat yang memiliki arti "gunung cahaya" dalam bahasa Persia. 

Menurut Istana Kerajaan Inggris, Kohinoor digali dari tambang Golconda di India sebelum diserahkan kepada Kerajaan Inggris pada tahun 1849.

Kala itu, untuk pertama kalinya Kohinoor diletakkan di mahkota sang ratu yakni pada era Ratu Victoria bersamaan dengan ratusan batu permata lainnya.  

Sejarah Kelam Berlian Kohinoor

Seperti yang disampaikan sebelumnya, batu permata yang terletak di mahkota sang ratu itu memiliki banyak kontroversi. 

Pasalnya, berlian tersebut menjadi rebutan para pemimpin dunia pada masanya. 

Baca Juga: 5 Tips Parenting dari Ratu Elizabeth II, Jadi Ibu adalah Pekerjaan Penting

Puncaknya adalah saat pertikaian antara India dan Inggris, karena banyak orang India percaya bahwa berlian yang ditemukan di India pada abad ke-14 itu telah "dicuri" selama rezim kolonial.

Berlian itu sendiri telah melewati banyak penguasa, termasuk Rajput, pangeran Mughal, prajurit Iran, penguasa Afghanistan dan Maharaja Punjabi sebelum berakhir di permata mahkota Inggris.

Tak heran jika berlian itu disebut sempat menjadi pusat kontroversi politik dan hukum di India di tengah perselisihan kepemilikannya.

Bahkan, terdapat cerita rakyat yang mengungkapkan bahwa Kohinoor membawa kutukan karena dipenuhi dengan pertumpahan darah dalam sejarah.

Pada tahun 2016, berlian itu kembali menjadi perdebatan setelah sebuah LSM mengajukan petisi yang meminta pengadilan untuk mengarahkan pemerintah India untuk membawa kembali berlian itu.

Pada saat itu jaksa agung, yang mewakili pemerintah India, mengatakan berlian itu adalah "hadiah" kepada East India Company oleh mantan penguasa Punjab pada tahun 1849 dan "tidak dicuri atau diambil secara paksa".

Namun, pemerintah kemudian berbalik arah dan kementerian kebudayaan India “menegaskan kembali tekadnya untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk mengembalikan Berlian Kohinoor dengan cara yang bersahabat”.

Untuk saat ini, mahkota bertatahkan Kohinoor tersebut kemungkinan besar akan dikenakan oleh istri Raja Charles III, Camilla, yang sebelumnya adalah Duchess of Cornwall dan sekarang menjadi Permaisuri Ratu.

Nah, Kawan Puan itu dia ulasan mengenai mahkota sang Ratu Elizabeth II yang bertakhtakan berlian Kohinoor.

Ternyata berlian tersebut memiliki sejarah panjang ya, Kawan Puan!

Baca Juga: Profil Permaisuri Camilla, Istri dari Raja Charles III yang Naik Tahta

(*)

Sumber: Independent
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja