Parapuan.co - Bentuk tubuh perempuan itu sejatinya memang berbeda-beda ya, Kawan Puan.
Akan tetapi ukuran lengan dan paha sering bikin perempuan jadi insecure.
Akibat ukuran lengan dan paha yang mungkin tidak sesuai yang diinginkan, alhasil perempuan pun jadi tidak percaya diri dengan tubuhnya sendiri.
Lantas kalau begitu bagaimana cara mengecilkan lengan dan paha yang tepat?
Menurut Sistya Windasari, instruktur pound fit yang ditemui PARAPUAN pada media workshop bertajuk Hari Olahraga Nasional di Tokopedia Tower pada Jumat, (09/09/2022), tidak ada olahraga yang mengecilkan bagian tubuh tertentu.
"Pada dasarnya enggak ada olahraga yang fokus pada bagian-bagian tertentu, jadi enggak ada (yang hanya) mengecilkan lengan, mengecilkan perut, itu enggak ada," paparnya.
Maka disarankan, sebaiknya kita melakukan olahraga apapun yang dapat dilakukan secara rutin saja.
"Karena ketika workout kita mengaktifkan seluruh tubuh kita, metabolisme bagus," terang Sistya.
Bagaimana dengan angkat beban yang dikatakan dapat mengecilkan tangan?
Baca Juga: 5 Gerakan Mudah Olahraga untuk Perempuan Mengencangkan Lengan
"Misalkan banyak latihan tangan, lebih ke pembentukan otot. Jadi kalau mengecilkan tubuh tertentu itu enggak ada," ujar Sistya.
Dalam arti lain, latihan beban itu lebih berperan untuk mengencangkan lengan dan paha, yang mana dengan begitu massa otot pun akan bertambah.
Kapan waktu olahraga yang tepat?
Sistya mengungkap olahraga dapat dilakukan kapan saja, baik itu pagi, siang, dan sore.
Namun kamu juga harus mengenal kondisi tubuh sendiri ya, Kawan Puan.
Aktivitas fisik di pagi hari itu menurut Sistya sangat bagus, karena saat bangun tidur, tubuh itu masih memiliki banyak energi.
"Kalau sore hari banyak aktivitas, jadi ibaratnya tinggal sisa-sisa energi," pungkasnya.
Tapi kapanpun waktu yang kosong, sebaiknya Kawan Puan berolahraga demi menjaga kesehatan tubuh.
Baca Juga: 5 Jenis Push Up Olahraga untuk Perempuan Mengencangkan Lengan
"Kalau bisa olahraga itu 3-5 hari. Misalnya untuk pound fit seminggu dua kali, terus divariasiin sama olahraga-olahraga lain," saran Sistya.
Ia juga menyarankan untuk tidak berolahraga setiap hari, karena tubuh tetap harus beristirahat maksimal dua hari dalam seminggu.
"Kalau istirahat baiknya tidak lebih dari dua hari. Karena kalau lebih dari dua hari ada penurunan massa otot," kata Sistya.
Sistya menambahkan saat istirahat pastikan masih tetap aktif melakukan aktivitas lain seperti melakukan dynamic rest layaknya yoga dan pilates.
Jadi jangan hanya tidur di kasur saja ya, pastikan tetap aktif, hanya saja saat rest day aktivitasnya bukan yang intensitas tinggi.
Sebagai catatan, seseorang dalam kondisi tertentu disarankan menghindari aktivitas intensitas tinggi seperti asma, darah rendah dan vertigo.
Nah, Kawan Puan semoga berbagai pesan yang disampaikan Sistya bermanfaat buatmu untuk mendapatkan olahraga yang tepat demi menjaga kebugaran tubuh ya.
(*)