Vaksin ini menunjukkan efikasi yang baik pada subjek dengan seropositif (memiliki antibodi terhadap virus Dengue) maupun subjek dengan seronegatif (belum memiliki antibodi terhadap virus Dengue).
Berdasarkan analisis terhadap data keamanan dari studi klinik fase 1, fase 2, dan fase 3 pada usia 6–45 tahun menunjukkan bahwa vaksin Qdenga secara keseluruhan aman.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau efek samping yang dilaporkan umumnya bersifat ringan hingga sedang.
Efek samping lokal yang dilaporkan yaitu nyeri pada tempat suntikan, erythema (bercak kemerahan), dan pembengkakan yang bersifat sementara dan hilang dalam 1-3 hari setelah pemberian vaksin.
Efek samping sistemik yang dilaporkan yaitu sakit kepala, nyeri otot, malaise, rasa lelah, iritabilitas, mengantuk, hilang nafsu makan, dan demam.
Tidak ada kejadian haemorhage (perdarahan) karena Dengue serta reaksi anafilaksis yang dilaporkan setelah pemberian vaksin Qdenga dalam studi klinik.
"Vaksin Qdenga diberikan dalam 2 dosis dengan interval pemberian 3 bulan antar dosisnya, melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas," jelas Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.
Nah, itulah penjelasan tentang vaksin Qdenga sebagai upaya pencegahan penyakit Dengue ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Hindari Demam Berdarah Dengue, Berikut Tips Mencegah Gigitan Nyamuk
(*)