Dalam praktiknya, hukum juga membutuhkan seni, di mana seorang pengacara perlu berpikir out of the box untuk menemukan solusi.
Pengacara yang baik ialah yang tahu bagaimana menerapkan kreativitas di bawah tekanan.
4. Logis dan Analitis
Keempat, untuk menjadi pengacara yang sukses diperlukan keterampilan logis dan analitis, serta dapat meneliti dan menulis dengan baik.
Pasalnya, pengacara juga dituntut untuk mampu menyiapkan dokumen dan argumen hukum yang efektif, jelas, dan beralasan.
Semua itu membutuhkan penelitian menggunakan pendekatan analitis dan logis yang kuat.
Itulah tadi kunci untuk menjadi pengacara sukses yang otomatis akan membuatmu dipercaya oleh klien dan publik.
Jika kamu bercita-cita jadi pengacara, mudah-mudahan kamu bisa menerapkan cara di atas ya, Kawan Puan!
Baca Juga: Siap Jadi Praktisi Hukum Andal, Perguruan Tinggi Ini Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru
(*)