Dalam dialog Integrity and Compliance Task Force B20-G20 bulan Juni lalu, PPATK menyatakan siap mendukung upaya strategis B20 memerangi berbagai risiko ekonomi, termasuk risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Upaya ini sangat penting mengingat bahwa Indonesia sedang dalam proses menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF) untuk pencucian uang.
Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), anggota dari Integrity and Compliance Task Force, mendukung penuh kampanye AML di Indonesia.
Hal itu disampaikan langsung oleh Elaine Hong, Direktur Regional ICAEW untuk Tiongkok dan Asia Tenggara.
"ICAEW melihat bahwa momentum G20/B20 Indonesia pada tahun 2022 adalah waktu yang ideal bagi pemerintah untuk menyepakati tindakan nyata terhadap kejahatan ekonomi dan pihak yang terlibat di dalamnya," kata Elaine Hong.
"Sementara negara-negara berada dalam fase pemulihan pasca pandemi, mereka akan menghadapi tantangan ekonomi dan teknologi baru yang beresiko untuk menimbulkan tindak kejahatan," imbuhnya.
Elaine juga menuturkan, sangat penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama melakukan tindakan pencegahan yang kuat terhadap kejahatan ekonomi.
"Kami telah berupaya keras memberikan panduan dan sumber daya kepada anggota kami dan negara-negara di seluruh dunia, serta pengawasan anti pencucian uang yang kuat melalui pendekatan berbasis risiko, dan kami akan terus melakukannya," tutupnya.
Selama ini, ICAEW memang bisa dibilang terus bermitra dengan pemerintah dan penegak hukum di seluruh dunia.
Baca Juga: G20 Kembangkan Blue, Green, dan Circular Economy untuk Ekonomi Berkelanjutan, Apa Itu?