Quarter Life Crisis Jadi Konflik Utama
Walaupun dibalut dengan permasalahan cinta, film Lara Ati ini secara garis besar menyoroti masalah quarter life crisis.
Joko dan Ayu yang berada di usia produktif ini berada dalam periode ketidakpastian, mulai dari pekerjaan hingga percintaan.
Menerima banyak tekanan dari orang tua, Joko terus mencari jati dirinya dan apa mimpi terbesarnya.
Karakter Joko menggambarkan dilema anak muda yang harus memenuhi ekspektasi orang lain, terutama generasi yang lebih tua.
Perubahan zaman juga menjadi kendala yang digambarkan oleh orang tua Joko dalam menerima minat sang anak di bidang seni yang dianggap tak berpenghasilan.
Di tengah ketidakpastian soal pekerjaan dan jati diri ini, mereka yang berada di usia produktif biasa mencari kestabilan lewat banyak hal termasuk hubungan percintaan.
Namun, pencarian jati diri ini kerap kali membuat Joko tidak percaya diri, membandingkan kepantasannya untuk dicintai dengan orang lain yang lebih stabil.
Angkat Budaya Jawa Timur
Baca Juga: Semangat Bayu Skak Kenalkan Budaya Jawa Timur Lewat Film Lara Ati