"Misalnya melalui reksadana indeks. Hal ini cocok bagi mereka yang tidak ingin pusing dan tidak punya banyak waktu luang untuk memilih satu per satu saham," terang Felicia.
Menurut Felicia, reksadana indeks juga lebih simpel dan cocok bagi para investor pemula karena komposisinya sudah mengikuti benchmark, seperti IDX30 atau LQ45.
Karakter reksadana indeks itu cenderung tergolong dalam kategori passive investing karena sudah disesuaikan dengan indeks yang ada, sehingga manajer investasi tidak perlu repot lagi untuk menganalisa dan memilih aset investasi sehingga secara otomatis, biaya operasional dan management fee-nya juga lebih rendah.
Selain reksadana indeks, Felicia juga menilai saham sebagai ladang yang tepat untuk memupuk dana pensiun.
"Tapi jangan sembarangan pilih saham karena ini untuk investasi seumur hidup, apalagi nilainya sangat fluktuatif," lanjut Felicia.
Investasi ketiga yang bisa dilakukan adalah kripto. Namun sebelum investasi kripto, ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan.
"Pilih aset kripto yang market cap-nya terbesar dan sudah melewati masa krisis dalam beberapa tahun terakhir ini," sambungnya.
Namun, apabila masa pensiun tiba dalam waktu dekat, usahakan untuk berinvestasi pada sektor yang minim risiko.
"Kalau pensiun dalam 2-3 tahun lagi, sebaiknya pindahkan uang yang tadinya ada di high risk ke aset dengan risiko lebih kecil dan bisa memberikan cash flow. Contohnya di reksadana pasar uang, reksadana pasar tetap, dan obligasi negara," tutup Felicia.
(*)
Baca Juga: 4 Ide Bisnis yang Bisa Dilakukan Setelah Memasuki Masa Pensiun