Parapuan.co - Usus buntu merupakan bagian kecil dari usus besar, meski fungsinya tidak diketahui, tapi jika terinfeksi harus segera diatasi.
Pasalnya usus buntu yang terinfeksi atau meradang bisa menimbulkan rasa sakit yang terus-menerus, kondisi ini disebut juga sebagai apendisitis.
Bahkan jika tak segera diatasi yakni dioperasi, usus buntu yang radang tadi bisa pecah (ruptur), alhasil timbul rasa sakit yang parah.
Dilansir dari Cleveland Clinic, usus buntu yang pecah dapat menyebarkan bakteri melalui rongga perut.
Bakteri ini memicu infeksi serius yang terkadang fatal yang disebut peritonitis.
Penyebab kondisi peradangan usus buntu?
Penyebab usus buntu sendiri masih belum jelas, namun pasti ada suatu hal yang dapat memicu peradangan, seperti:
- Cedera atau trauma perut
- Penyumbatan pada pembukaan di mana usus buntu terhubung ke usus
Baca Juga: 4 Kebiasaan Minum Pagi Hari yang Bermanfaat untuk Kesehatan Usus
- Infeksi saluran pencernaan
- Penyakit radang usus.
Gejala usus buntu
Gejala yang umum dialami pengidap radang usus buntuk antara lain:
- Sakit perut atau nyeri tekan yang lebih sakit ketika batuk, bersin, menarik napas atau bergerak
- Perut bengkak
- Sembelit
- Diare
- Ketidakmampuan untuk buang gas atau kentut
- Kehilangan nafsu makan (tidak merasa lapar seperti biasanya)
- Demam ringan (di bawah 37 derajat celsius)
- Mual dan muntah.
Orang dengan radang usus buntu harus operasi yang disebut dengan apendektomi.
Operasi tersebut untuk menghilangkan usus buntu yang terinfeksi, agar kondisinya tidak memburuk dan menghindari penyebaran bakteri usus buntu pecah.
Mengetahui radang usus buntu merupakan kondisi medis yang serius, maka jika kamu merasakan gejala di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya, Kawan Puan.
Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Pengertian Ruminasi hingga Kebiasaan Berbahaya untuk Usus
(*)