Parapuan.co - Film Before, Now & Then (Nana) dan Mencuri Raden Saleh bakal berkompetisi di Jakarta Film Week 2022.
Kedua film tersebut terpilih karena beberapa alasan kuat yang menjadi pertimbangan pihak Jakarta Film Week 2022 untuk memasukkannya.
Novi Hanabi, Program Manager Jakarta Film Week 2022 menyampaikan bahwa kedua film tersebut sesuai dengan visi festival film tersebut tahun ini.
Di samping itu, baik film Before, Now & Then (Nana) maupun Mencuri Raden Saleh memiliki suaranya sendiri yang ingin disampaikan kepada audiens.
Oleh karena itu, Jakarta Film Week 2022 menjembatani kedua film tersebut untuk bertemu dengan audiensnya lagi dalam acara festival film.
"Kita juga lihat substansinya, bahwa ternyata, film-film ini tuh, punya suara-suara lain yang perlu kita fasilitasi untuk ada di sini (Jakarta Film Week 2022), ucap Novi Hanabi saat ditemui PARAPUAN di acara Press Conference Jakarta Film Week 2022, Jumat, (16/9/2022).
"Jadi kita sebagai penjembatan bagi film ini untuk ketemu dengan audiensnya lagi dalam bentuk festival," tambahnya.
Nantinya, film Before, Now & Then (Nana) dan Mencuri Raden Saleh bakal berkompetisi untuk kategori Feature Competition.
Dalam kategori tersebut, bukan cuma film Before, Now & Then (Nana) dan Mencuri Raden Saleh yang bakal berkompetisi namun ada film lainnya.
Baca Juga: Review Film Mencuri Raden Saleh, Bingkai Perlawanan Anak Muda
Di antaranya adalah Balada Si Roy, film terbaru karya sutradara Fajar Nugros yang juga jadi film pembuka Jakarta Film Week 2022 kali ini.
Film tersebut dibintangi oleh aktor Abidzar Al Ghifari dan akan tayang pada tahun ini, setelah ditayangkan perdana di Jakarta Film Week 2022.
Satu lagi film Indonesia yang bakal berkompetisi di kategori tersebut adalah Galang karya sutradara Adriyanto Dewo.
Namun bukan cuma film dalam negeri saja yang bakal bersaing di Feature Competition Jakarta Film Week 2022, ada juga film dari luar negeri.
Judul film luar negeri yang berkompetisi di Feature Competition Jakarta Film Week 2022 adalah Arnold is a Model Student karya Sorayos Prapapan dari Thailand, Singapura, Filipina, Belanda, dan Prancis.
Kemudian ada juga Huesera karya Michelle Garza Cervera dari Meksiko, Peru dan Melchior the Apothecary karya Elmo Nuganen dari Estonia, Jerman.
Beragamnya film yang masuk kategori Feature Competition Jakarta Film Week 2022 tak lepas dari keinginan festival ini untuk menyuarakan berbagai suara.
"Jadi sebenarnya dari Jakarta Film Week ini kita juga bisa pengIn menyuarakan berbagai varian suara dari setiap film masing-masing yang ada," jelas Novi Hanabi.
"Dan kami merasa bahwa film-film tersebut punya flavor yang berbeda-beda, yang sesuai sama spirit kami," ucapnya lebih lanjut.
Baca Juga: Bangga! Film Nana dari Kamila Andini Raih Jury Prize di Festival Film Brussels
Novi Hanabi juga menjelaskan bahwa terpilihnya beberapa film untuk masuk dalam kategori Feature Competition Jakarta Film Week 2022 beracuan pada tiga hal.
Tiga hal tersebut adalah capaian estetika, kesesuaian konteks, dan visi dengan Jakarta Film Week 2022.
"Capaian estetis aman, secara konteks sesuai, dan sesuai dengan visinya dari Jakarta Film Week itu sendiri," ucap Novi.
Ia juga menuturkan bahwa tak dimungkiri ada banyak film yang dibuat di Indonesia maupun luar negeri.
Namun, tidak semua film tersebut bisa ikut Jakarta Film Week 2022 dan berkompetisi.
Pasalnya, Jakarta Film Week 2022 memilih film yang sesuai dengan tema dan visi tahun ini, serta capaian teknis.
"Banyak film yang dibikin, tapi film mana yang bisa masuk kompetisi menurut kami adalah film yang sangat suitable dengan kami di tahun ini baik secara tema, baik secara visi, baik secara capaian teknis," pungkasnya.
Tahun ini, Jakarta Film Week 2022 mengusung tema 'Emerge'.
Jakarta Film Week hadir dengan harapan dapat menguatkan kembali industri perfilman Tanah Air dan juga dunia.
Acara utama akan berlangsung pada 13-16 Oktober 2022 dengan rencana roadshow dan berbagai program publik di bulan-bulan menjelang festival.
Baca Juga: Digelar Oktober 2022, Berikut Serangkaian Program dan Kompetisi di Jakarta Film Week
(*)