Tata Rias Semipermanen Makin Diminati, Apa Saja yang Termasuk?

Kinanti Nuke Mahardini - Sabtu, 17 September 2022
Ilustrasi sulam alis
Ilustrasi sulam alis Sofia Zhuravets

Parapuan.co - Pernah mendengar tentang tata rias semipermanen, Kawan Puan?

Tata Rias Semipermanen merupakan jasa layanan kecantikan yang sudah banyak diminati sejak 2008.

Diminati di banyak negara, Indonesia termasuk negara dengan peminat tata rias semipermanen yang cukup besar.

Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui tentang tata rias semipermanen.

Pada dasarnya, tata rias semipermanen terdiri dari dua tipe jasa layanan, mulai dari sulam alis, sulam bibir, hingga sulam garis mata (eyeliner).

Ada juga jasa layanan camouflage atau kamuflase seperti memperbaiki garis rambut (hairline), hingga menutupi stretch mark (Stretch mark cover up) pada bagian tubuh.

Tingginya peminat jasa tersebut seiring dengan peningkatan para pelaku tata rias semipermanen di negeri ini yang mencapai angka 1000 pemilik usaha.

Pemilik usaha tersebut terdiri dari klinik, salon, studio dan home treatment. Semua tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan.

Banyaknya pelaku usaha tata rias semipermanen membuat PERTASPI didirikan. Tujuan utamanya tentu menjadi organisasi resmi yang menaungi para pelaku bisnis dan tenaga ahli/profesional tata rias semipermanen atau semipermanen makeup di Indonesia. 

Baca Juga: Gaya BLACKPINK di Album Born Pink Curi Perhatian, Serba Pink Top to Toe!

Selain menaungi, PERTASPI juga berharap bisa menjadi wadah belajar agar tenaga ahli profesional tersebut mempunyai kualitas bertaraf internasional sehingga dapat bersaing dengan tenaga ahli/profesional negara lain.

Anggie Rassly selaku Ketua PERTASPI serta pelopor dan pakar sulam alis menyebutkan kisah dan potensi dibalik PERTASPI. 

“Kami melihat potensi yang dimiliki oleh pelaku SPMU di Indonesia sangat besar dan ide kami membentuk PERTASPI adalah untuk meningkatkan kredibilitas bagi para tenaga ahli/profesional SPMU, sehingga kekhawatiran konsumen atas kasus-kasus malpraktek sulam alis, sulam bibir atau lainnya yang selama ini masih banyak terjadi dapat dihindari,” ujar Ibu Anggie Rassly.

Tak ketinggalan ada drg. I Putu Suprapta MSc, CMC sebagai perwakilan dari bidang kedokteran dan merupakan Dewan Etik PERTASPI.

Menurutnya, perhimpunan ini penting agar tenaga ahli sulam alis/bibir punya pedoman jelas. Masyarakat yang akan memakai jasa juga merasa semakin aman. 

Edukasi mengenai bagaimana menjaga kebersihan, penggunaan alat yang benar, dan prosedur pengerjaan yang sesuai standar internasional adalah salah satu bagian dari program kegiatan PERTASPI.

Bapak Hengky Manurung selaku Deputy Bidang Industri dan Investasi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga turut hadir. 

“Harapan kami adalah semoga kedepannya, Indonesia tidak hanya dikenal dengan wisata alam dan budaya, tapi juga wisata kecantikan (Wellness & Beauty Tourism). Jika dengan ini jumlah turis mancanegara semakin meningkat, maka dampak positif bagi perekonomian Indonesia pun akan muncul. Untuk aspek dalam negeri, hal ini akan juga membuka peluang lapangan kerja baru di bidang kecantikan,” ujar Bapak Hengky Manurung.

Baca Juga: Dipakai sejak Era Cleopatra, Ini Sejarah Lipstik Merah sebagai Simbol Perlawanan

Selain pelatihan dan workshop  berkala, forum diskusi bulanan membahas isu terbaru juga akan hadir.

Misi PERTASPI melalui program ini adalah agar semua pelaku bisnis dan tenaga ahli/profesional SPMU (sulam alis, sulam bibir, sulam garis mata, dan lainnya) dapat bergabung menjadi anggota PERTASPI dan bersama-sama berkembang meningkatkan industri tata rias semipermen Indonesia.

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi www.pertaspi.or.id dan Instagram: @pertaspi. 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja