Benarkah Penyakit Mental Terjadi Karena Genetik? Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Senin, 19 September 2022
Gangguan mental bisa diturunkan secara genetik
Gangguan mental bisa diturunkan secara genetik torwai

Parapuan.co - Penyakit mental yang dialami seseorang bisa terjadi karena berbagai hal, seperti peristiwa traumatis, ditinggal orang tersayang, hingga merasa kesepian dalam waktu yang lama.

Tapi tak hanya itu saja, ternyata penyakit mental juga bisa diturunkan karena kondisi genetik.

Mengutip dari Healthline, tertulis National Institute of Mental Health mengungkap penyakit mental kemungkinan besar memiliki komponen genetik.

Tetapi penyakit mental itu kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi komponen genetik dan lingkungan.

Apalagi, gangguan kesehatan mental tertentu seperti gangguan bipolar, skizofrenia, dan depresi lebih terkait erat dengan genetika daripada gangguan lainnya.

Hingga saat ini belum ada tes genetik yang menuliskan kalau kondisi genetik berisiko mengembangkan penyakit mental tertentu.

Meski begitu, harus dipahami, kalau melihat garis keluarga dapat membantu memahami risiko genetik seseorang dalam mengembangkan penyakit mental.

Tapi ada pula kondisi mental dan perilaku tertentu yang lebih mungkin memiliki komponen genetik, antara lain:

1. Gangguan Bipolar

Baca Juga: Mudah! 5 Cara Menerapkan Mindfulness di Kehidupan Sehari-Hari

Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem yang bergantian antara mania (atau hipomania) dan depresi.

Salah satu faktor risiko gangguan bipolar sendiri karena riwayat keluarga.

Jika Kawan Puan memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar, maka kamu pun berisiko mengalami kondisi yang sama.

2. Depresi

Depresi lebih dari sekadar merasa sedih, sebab orang yang mengalami gangguan mental ini juga akan putus asa dengan hidup.

Depresi dapat mempersulit pekerjaan dan hubungan sosial bersama orang lain pun jadi buruk.

Lebih buruknya lagi pengidap depresi mungkin memikirkan bahkan berupaya bunuh diri.

Genetik sendiri bisa menjadi faktor risiko terjadinya gangguan mental ini, pasalnya terdapat beberapa gen neurotransmiter yang diduga terlibat dalam perkembangan depresi, misalnya, pada gen pengangkut serotonin.

Baca Juga: Jadi Tempat Healing RM BTS, Ini Manfaat Berkunjung ke Museum untuk Jaga Kesehatan Mental

3. Kecemasan

Gangguan kecemesan juga cenderung diturunkan dalam keluarga.

Gangguan kecemasan ditandai dengan perasaan takut yang ekstrem, sehingga dampaknya membuat seseorang sulit beraktivitas dengan normal.

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, termasuk:

- Gangguan panik

- PTSD

- Fobia.

4. Skizofrenia

Skizofrenia menjadi gangguan mental berikutnya yang bisa diturunkan dalam keluarga.

Apabila Kawan Puan memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia, maka kamu pun berisiko mengalami kondisi serupa.

Adapun faktor genetik yang ditemukan pada keempat gangguan mental di atas yakni CACNA1C dan CACNB2.

Kedua faktor genetik tersebut mengatur aktivitas kalsium pada neuron.

Dari ulasan di atas dapat dipahami ya, kalau memang kondisi genetik mungkin berperan pada gangguan mental.

Bila Kawan Puan merasa mentalnya terganggu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke profesional kesehatan mental, agar kondisimu tidak semakin memburuk.

Baca Juga: Depresi Mayor, Salah Satu Gangguan Mental yang Picu Bunuh Diri

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya