Lika-Liku Perjuangan Citra Febrianti
Perjalanan mantan atlet berusia 34 tahun itu dalam memperoleh haknya sebagai peraih medali perak Olimpiade London 2012 sangat berliku.
Untuk diketahui, awalnya ia menduduki urutan keempat di ajang Olimpiade London 2012, namun pada 2016 ia naik ke peringkat kedua.
Hal tersebut terjadi setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo dan medali perunggu Cristina Lovu karena doping.
Meski begitu, saat itu Citra Febrianti tidak langsung ditetapkan sebagai peraih medali perak Olimpiade London 2012 oleh IOC.
Ia pun berinisiatif untuk menghubungi PB PABBSI, Kemenpora, KONI, sampai Komite Olimpiade Indonesia (NOC).
Satu dekade pasca pertandingan tersebut dan delapan tahun perjuangannya, ia akhirnya berhasil ditetapkan serta mendapatkan medali perak yang menjadi haknya.
Citra mengaku sangat berterima kasih kepada NOC Indonesia karena telah memperjuangkannya selama 10 tahun, yang akhirnya berbuah manis.
Baca Juga: Lihat Senior, Eneng Paridah Termotivasi untuk Jadi Atlet Difabel
“Saya ucapkan terima kasih pengurus-pengurus yang sudah membantu saya, terutama Pak Okto (Raja Sapta Oktohari) dan Pak Erick (Thohir), akhirnya saya bisa dapat medali ini,” ungkap Citra, dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
“Terima kasih kepada KOI, saya mengajukan laporan dan diproses secepatnya. Saya tidak menyangka, perjuangannya cukup panjang,” lanjutnya sambil menangis.
IOC melalui surat yang dikirimkan pada 19 November 2020 akhirnya menetapkan Citra Febrianti sebagai peraih medali perak Olimpiade London 2012.
Citra pun berhak menerima bonus sebesar Rp400 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas prestasi peraihan medali perak Olimpiade London 2012. (*)