Menjadi Salah Satu Pemimpin Inggris Terkejam, Inilah Sosok Ratu Mary I

Aulia Firafiroh - Rabu, 21 September 2022
Ratu Mary I, Ratu Inggris yang dikenal kejam
Ratu Mary I, Ratu Inggris yang dikenal kejam dok. Kompas

 

Parapuan.co- Topik mengenai sosok ratu-ratu yang pernah berkuasa di Inggris menjadi perbincangan di media sosial.

Salah satunya sosok Ratu Mary I atau yang dikenal Mary Tudor.

Berbeda dengan Ratu Elizabeth II yang dikenal profesional dan bijaksana, Ratu Mary I dikenal kejam dan berhati dingin.

Kisah kekejamannya Ratu Mary I bahkan banyak dijadikan tulisan dan film.

Anak tunggal Raja Henry VIII dan Putri Chaterine dari Aragon ini, diketahui telah membantai ratusan orang dan membakarnya di tiang pancang.

Karena kekejamannya, Ratu Mary I mendapatkan julukan sebagai Bloody Mary.

Lantas, seperti apa sesungguhnya sosok Ratu Mary I ini? Simak, ulasan selengkapnya melansir Kompas.com yang tayang di Parapuan.co!

Kehidupan Ratu Mary I

Perempuan yang lahir di Placentia, Inggris pada 18 Februari 1516 merupakan seorang penganut Katolik taat.

Saat berusia tiga hari, Mary dibaptis di Gereja Biarawan Observant di Greenwich, Inggris.

Baca juga: 4 Langkah Penting Capai Kesuksesan Finansial, Ketahui Prioritas Keuangan

Sejak kecil, ia sudah diajarkan tentang musik dan bahasa oleh ibunya dan para cendekiawan.

Mary kemudian tumbuh menjadi perempuan yang unggul di kedua bidang tersebut.

Pada 1525, Ratu Mary I dinobatkan sebagai Putri Wales. Ayahnya lalu mengirim Ratu Mary I ke perbatasan Wales dan mengatur pernikahan untuknya.

Rencana tersebut dilakukan Raja Henry VIII untuk menceraikan istrinya dan menikahi dayang istrinya, Anne Boleyn. Meski perceraian tersebut terjadi, Paus tidak pernah menyetujuinya.

Setelah Raja Henry VIII menikahi Anne Boleyn, kemudian lahir seorang putri bernama Elizabeth.

Meski Ratu Mary I adalah anak tunggal dari istri pertama, Raja Henry VIII tidak ingin ia menjadi pewaris takhta.

Raja Henry VIII takhtanya diwariskan kepada anak laki-laki satu-satunya, yakni Raja Edward VI. Raja Edward VI adalah anak istri ketiga Raja Henry VIII, Jane Seymour.

Salah Satu Pemimpin Terkejam

Usai Raja Edward VI meninggal di usia muda, kekuasaan Inggris sempat dipegang oleh Lady Jane Grey selama 9 hari.

Baca juga: Lebih Aman dan Terjamin, Begini Cara Membuka Tabungan Haji di Bank

Namun, tak lama kemudian, Ratu Mary I berhasil menguasai dan membuat Inggris berada di bawah pengaruh gereja Katolik Roma. Hal itu ia lakukan agar saudara tirinya, Elizabeth tidak bisa menjadi penerus takhta.

Alasan itu juga yang membuat Ratu Mary I memutuskan untuk menikah dengan putra Kaisar Charles V, yaitu Philip II. Saat itu, usia Philip II terpaut 11 tahun lebih muda dari Ratu Mary I.

Pernikahan keduanya memicu pertentangan dari kelompok pemberontak Sir Thomas Wyatt pada tahun 1554. Pasalnya, banyak yang mendesak agar Ratu Mary I menikah dengan sepupunya Courtenay.

Menanggapi hal itu, Ratu Mary I akhirnya berpidato dan memutuskan akan membantai semua pemberontaknya. Ia bahkan membantai Lady Jane Grey yang saat itu masih berusia belasan tahun.

Selama lima tahun berkuasa, Ratu Mary I diketahui telah mengeksekusi secara sadis sekitar 300 orang dengan dibakar di tiang panjang. 

Sayangnya, ia dibenci dan difitnah oleh suaminya sendiri yang sudah tidak percaya lagi kepada Ratu Mary I. Ia kemudian disalahkan atas pembantaian terhadap orang-orang Protestan di Inggris.

Pada 17 November 1558, Ratu Mary I akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan di Westminster Abbey.

Setelah itu, posisinya sebagai penguasa Inggris, digantikan oleh saudara tirinya, yakni Ratu Elizabeth I.

Nah itu tadi kisah kehidupan Ratu Mary I yang mendapat julukan Bloody Mary.

(*)

Sumber: kompas,Parapuan.co
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh