Permintaan maaf seperti di atas bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak tulus dan terpaksa meminta maaf, loh.
Sebaiknya katakan: "Ayah minta maaf karena memarahi adek, seharusnya Ayah berbicara dengan lebih lembut."
3. Hindari mengatakan, "Maaf, ya, tadi Ibu teriak-teriak. Coba kamu langsung menjawab, Ibu enggak perlu teriak."
Ucapan seperti ini sama seperti di poin pertama, cenderung menyalahkan anak walau dengan nada meminta maaf.
Cobalah mengucapkan: "Maaf, ya, dek. Ibu seharusnya tidak berteriak dan mendekat padamu kalau ingin menyampaikan sesuatu."
Kawan Puan, lantas mengapa kita sebagai orang tua harus mengatakan maaf secara benar seperti contoh-contoh di atas?
Rupanya, apa yang kamu katakan saat minta maaf pada anak akan memberi mereka contoh cara bertanggung jawab atas perilaku diri sendiri.
Jadi, mulai sekarang Kawan Puan dan pasangan perlu menyampaikan maaf dengan cara yang tepat dan tidak menyalahkan anak, ya.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak agar Berani Minta Maaf dan Mengakui Kesalahan
(*)