Parapuan.co - Kawan Puan, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo pada Minggu (25/9/2022).
Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo ini membuat lokasi asrama polisi di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo tersebut kini masih dalam penyelidikan.
Ledakan di Asrama Brimod Sukoharjo ini diduga disebabkan oleh sebuah paket yang dikemas dalam kardus.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, menjelaskan kronologi terjadinya ledakan tersebut.
Para saksi menceritakan kepada Iqbal Alqudusy bahwa mereka merasakan getaran yang datang akibat ledakan kencang.
Sedang berada di rumah masing-masing, para saksi pun melihat jendela dan kaca perabotan rumah mereka bergetar.
Setelah ledakan besar tersebut, penghuni Asrama Brimob Sukoharjo akhirnya keluar dari gedung.
"Saksi dan para tetangga asrama keluar melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah," kata Iqbal, dikutip dari Tribunnews.
"Kami belum bisa menentukan itu bom atau bukan," lanjutnya.
Baca Juga: Terjadi Ledakan di Depan Gereja Katedral Makassar, Warga Panik dan Beredar Video Ditemukan Serpihan
Kawan Puan, ledakan besar tersebut membuat Bripda DP mengalami luka bakar serius.
Diketahui, Bripda DP terkena ledakan saat membuka sebuah paket dalam kardus berwarna cokelat.
Akibatnya, Bripda DP kini mengalami luka bakar 70 persen di tubuhnya.
Di lain sisi, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, memberikan keterangan soal bahan peledak.
Ia memastikan bahwa benda yang meledak tersebut bukanlah ledakan yang berasal dari bom.
"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021," jelas Ahmad Luthfi.
Pemesan dan penerima paket dalam kardus tersebut kini diamankan oleh pihak kepolisian.
"Pemesannya sudah kita amankan di Polres Indramayu, penerimanya saudara A sudah kita amankan di Polresta Surakarta," katanya.
Ahmad Luthfi memastikan bahwa ledakan tersebut tidak terkait dengan terorisme di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa dugaan terbesar adalah kelalaian anggotanya yang membuat bahan dalam paket tersebut meledak.
"Saya pastikan ledakan di wilayah Sukoharjo tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," jelasnya lebih lanjut.
Pihak kepolisian masih menunggu kondisi Bripda DP membaik untuk diminta keterangan terkait paket yang dibukanya.
Bripda DP awalnya dibawa ke RS Indriyati Solo Baru kemudian dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo.
Baca Juga: Polisi Sebut Bom Bunuh Diri, Terduga Pelaku Sempat Memaksa Masuk Gereja Katedral Makassar
(*)