Parapuan.co - Alat kontrasepsi kini sudah beragam jenisnya, mulai dari kondom, IUD, pil KB, hingga suntik KB.
Biasanya alat kontrasepsi digunakan oleh perempuan maupun laki-laki dalam program Keluarga Berencana (KB).
Namun, bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September ini, perlu diketahui kalau beberapa pasangan melakukan salah satu program KB yang disebut dengan coitus interruptus.
Apa itu coitus interruptus?
Dilansir dari Mayo Clinic, coitus interruptus atau senggama terputus merupakan suatu metode mencegah kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi sama sekali.
Pasalnya coitus interruptus dilakukan dengan mengeluarkan penis dari vagina, ketika laki-laki akan mengalami ejakulasi.
Senggama terputus bertujuan agar sperma tidak memasuki vagina.
Pasangan yang menggunakan metode coitus interruptus ini harus memiliki pengendalian diri yang baik.
Keuntungan Menerapkan Metode Coitus Interruptus
Baca Juga: Mengenal Vasektomi, Kontrasepsi Pria yang Efektif Mencegah Kehamilan
Sebagian orang melakukan metode senggama terputus karena cara ini memberi berbagai keuntungan antara lain:
- Gratis
- Tidak memiliki efek samping
- Tidak memerlukan proses pemasangan alat kontrasepsi.
Bahkan sebagian pasangan memilih metode coitus interruptus karena tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi lain.
Risiko Senggama Terputus
Menggunakan metode senggama terputus untuk mencegah kehamilan tidak menimbulkan risiko langsung.
Namun, metode ini tidak memberikan perlindungan infeksi menular seksual.
Baca Juga: Masih Bisa Kebobolan, Ini Ciri-Ciri Hamil saat Pakai Alat KB
Di sisi lain, beberapa pasangan juga menganggap kalau coitus interruptus ini mengganggu kenikmatan seksual.
Hal yang penting untuk dicatat coitus interruptus ini bukanlah langkah yang efektif untuk mencegah kehamilan.
Sebab, metode ini tetap berisiko bagi perempuan untuk hamil, karena seorang laki-laki memiliki cairan pra-ejakulasi sebelum ejakulasi.
Meski dinamakan cairan pra-ejakulasi, tapi tak menutup kemungkinan kalau cairan ini mengandung sperma.
Lantas, bagaimana cara melakukan metode senggama terputus dengan tepat?
Untuk mempraktikkan metode senggama terputus, maka laki-laki harus:
1. Menarik penis di waktu yang tepat.
Maksudnya yakni ketika laki-laki merasa akan ejakulasi, maka segera tarik penis dari vagina.
Pastikan pula ejakulasi terjadi jauh dari vagina.
2. Lakukan tindakan pencegahan sebelum berhubungan seks lagi.
Jika kamu dan pasangan berencana untuk berhubungan seks lagi segera, sebaiknya seorang laki-laki buang air kecil dan membersihkan ujung penis terlebih dahulu.
Membersihkan penis membantu laki-laki mengeluarkan sperma yang tersisa dari ejakulasi akhir.
Akan tetapi, jika ejakulasi tidak tepat waktu atau ada cairan sperma di dalam vagina, maka alangkah baiknya segara konsultasi ke dokter tentang kontrasepsi darurat.
Kawan Puan, jika kamu dan pasangan tertarik dengan coitus interruptus pastikan mempertimbangkan risikonya juga ya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Alat Kontrasepsi yang Aman saat Menyusui untuk Perempuan Menikah
(*)