Parapuan.co - Setiap orang tua pastinya ingin anaknya bisa menempuh pendidikan di universitas terbaik dunia.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris merupakan dunia negara yang menaungi sejumlah universitas terbaik dunia, mulai dari universitas Ivy League hingga Universitas Oxford dan Universitas Cambridge.
Selain karena reputasinya yang menjanjikan peluang karier masa depan, impian untuk berkuliah di kampus ternama dunia tersebut tak lain karena sarana dan prasarana yang disediakan.
Hanya saja, untuk menembus universitas kelas dunia, dibutuhkan usaha yang tak main-main lantaran tahapan seleksinya yang cukup ketat.
Dengan ribuan aplikasi dari seluruh dunia setiap tahunnya, tak heran apabila seleksi ketat diperlukan untuk menyaring calon mahasiswa terbaik.
Inilah yang kemudian membuat prestasi akademis saja tidak cukup untuk lolos seleksi universitas kelas dunia.
Former Alumni Interviewer di University of Chicago dan US University Admission Strategist, Lyn Han, menjelaskan bahwa pencapaian akademis memang penting, namun itu bukanlah satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang dalam menembus universitas kelas dunia.
Hal tersebut diungkapkannya dalam kegiatan Extracurricular & Leadership Building Profile Seminar with Crimson Education.
“Dalam menyeleksi semua calon mahasiswanya, universitas-universitas unggulan di AS dan Inggris tidak hanya menilai pencapaian akademis, tetapi juga kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan, serta kepribadian calon mahasiswa yang tersirat melalui penulisan esai dan wawancara,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers yang diterima PARAPUAN.
universitas terbaBaca Juga: Tak Cukup Nilai Bagus, Ini Hal yang Dipertimbangkan dalam Seleksi Universitas Terbaik di Dunia
Untuk itu, Kawan Puan yang berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi kelas dunia harus mematangkan profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan karena dua hal ini turut menjadi pertimbangan saat seleksi.
Misalnya saja seleksi universitas-universitas unggulan di AS yang menilai seluruh calon mahasiswanya berdasarkan tiga hal utama, yakni pencapaian akademis (dengan bobot penilaian sebesar 40 persen), profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan (30 persen), serta esai dan wawancara (30 persen).
Sementara itu di Inggris, universitas unggulannya mencari sosok akademisi yang menjunjung ilmu pengetahuan.
Bobot penilaian tahapan seleksi universitas kelas dunia di Inggris di antaranya pencapaian akademis sebesar 75 persen, profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan 15 persen, dan 10 persen sisanya adalah penilaian esai serta wawancara.
Dari penilaian tersebut dapat terlihat bahwa universitas kelas dunia tak hanya mencari mahasiswa yang sekadar cemerlang secara akademis, melainkan juga cerdas, kreatif, berinisiatif tinggi, dan berjiwa kepemimpinan.
Bisa dibilang mereka mencari sosok yang memiliki semangat untuk menciptakan perubahan dunia.
Pasalnya memang, kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan dapat membawa manfaat sekaligus memberikan dampak sosial, bahkan pada skala kecil sekalipun.
Di sinilah peranan profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan menjadi penting untuk memperkuat aplikasi calon mahasiswa agar bisa bersaing dengan ribuan aplikasi lainnya.
Baca Juga: Ingin Diterima di Universitas Terbaik Dunia? Perhatikan 3 Hal Penting Ini Sebelum Mendaftar
Country Manager Indonesia di Crimson Education, Vanya Sunanto, menekankan pentingnya anak mendalami bakat dan minatnya sejak dini agar kelak bisa menjadikan kedua hal tersebut sebuah kegiatan yang menghasilkan dampak positif.
Untuk mematangkan profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan memang dibutuhkan jangka waktu yang tidak sebentar.
“Mematangkan profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan membutuhkan konsistensi serta komitmen jangka panjang, sehingga waktu yang tepat bagi pelajar Indonesia untuk memulai adalah sedini mungkin,” papar Vanya.
Apabila Kawan Puan bermimpi untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, maka kamu perlu membangun kedua profil ini mulai sekarang.
Profil ekstrakurikuler dan kepemimpinan yang kuat sendiri dapat dibangun dari ide yang sederhana atau kegemaran pribadi, selama disertai dengan konsistensi.
(*)