Si Dia Tak Kunjung Nyatakan Cinta, 3 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya

Saras Bening Sumunar - Rabu, 28 September 2022
Si dia tak kunjung nyatakan cinta, ini bisa jadi alasannya.
Si dia tak kunjung nyatakan cinta, ini bisa jadi alasannya. visualspace

Parapuan.co - Setelah melalui masa pendekatan atau PDKT kamu tentu menunggu si dia untuk mengungkapkan cinta.

Namun seringnya, si dia justu tak kunjung mengungkapkan perasaan.

Bahkan terkesan menggantungkan hubungan yang kamu jalani.

Ternyata, ada beberapa alasan kenapa si dia tak kunjung nyatakan cinta.

Melansir dari laman Kompas.com, ini bisa jadi alasannya.

1. Belum Siap

Hal pertama yang mungkin menjadi alasan mengapa si dia tak kunjung nyatakan cinta yakni karena belum siap.

Memang, untuk menyatakan cinta dan memulai sebuah hubungan butuh kesiapan dan pemikiran yang matang.

Oleh karena itu, mungkin ia menunggu sampai benar-benar siap menjalin hubungan serius denganmu.

Baca Juga: Jangan Galau, Ini 3 Tips Move On dari Gebetan yang Tiba-Tiba Menghilang

Mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal dirimu lebih dalam atau berusaha memantaskan diri.

2. Pernah Disakiti

Sama seperti perempuan, laki-laki yang pernah merasakan sakit hati akan mengalami trauma yang cukup besar.

Inilah yang membuat si dia belum menyatakan cinta.

Ia memiliki ketakutan tersendiri dalam menjadi hubungan yang baru.

3. Tidak Serius

Terakhir, alasan kenapa si dia tak kunjung nyatakan cinta bisa jadi karena mereka tidak serius.

Kamu bisa melihat ketidakseriusannya dalam tujuh hari terakhir.

Jika dia sering menghilang, tidak memberi kejelasan, dan berlaku cuek, bisa jadi ia memang tidak ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Bisa jadi memang dia tidak memiliki keseriusan untuk melangkah lebih jauh.

Nah Kawan Puan itu tadi alasan kenapa si dia tak kunjung nyatakan cinta.

Mulai dari belum siap hingga tidak serius menjalani hubungan.

Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Humor dalam Hubungan Asmara yang Harmonis

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja