Parapuan.co - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) baru saja meluncurkan Sharia Knowledge Centre (SKC) untuk mendorong kemajuan perekonomian syariah.
Kanal yang dapat diakses di laman www.shariaknowledgecentre.id itu didedikasikan untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah masyarakat Indonesia sekaligus menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan syariah.
Pasalnya memang, Indonesia berada di kotak yang sangat strategis dalam perekonomian syariah global lantaran ukuran pasar industri halal yang sangat besar, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia (87 persen dari total populasi).
Perekonomian syariah yang sangat aktif menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat dijadikan acuan dalam hal keuangan syariah.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun belakangan, keuangan syariah di Indonesia masih terus bertahan dan cenderung berkembang untuk menopang perekonomian nasional.
Peluang inilah yang harus dimanfaatkan secara maksimal dengan disertai peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah hingga ketersediaan pilihan produk syariah yang lebih beragam.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS), Dr. Sutan Emir Hidayat, SP., MBA, mengatakan meskipun perekonomian syariah memiliki resiliensi yang baik, namun pertumbuhannya belum optimal.
Bahkan per tahun 2021 lalu, pertumbuhan pangsa pasar asuransi syariah tercatat baru 5,3 persen.
“Tentunya berbagai tantangan harus diatasi agar perekonomian syariah dapat berkembang dengan pesat, di antaranya terkait inklusi dan literasi, hingga diferensiasi produk-produk syariah yang masih sangat terbatas,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN.
Baca Juga: Prudential Luncurkan 2 Produk Asuransi Terbaru untuk Lindungi Keluarga dari Risiko Kesehatan
Di samping itu, berdasarkan data yang didapat dari Survei Nasional Literasi Keuangan OJK 2019, literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah, yaitu 8,93 persen.
“Kami melihat bahwa meski potensi perekonomian syariah sangat besar, masih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. Contohnya, literasi keuangan syariah yang masih rendah, yaitu 8,93 persen,” jelas Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar dalam kesempatan yang sama.
Inilah yang kemudian melatarbelakangi dibentuknya SKC untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
SKC sendiri terbagi menjadi empat bagian penting yang terdiri dari Edukasi, Regulasi dan Data, Penelitian dan Pengembangan, serta Bincang Syariah.
Dalam peluncurannya, SKC turut mengukuhkan kolaborasi dengan dua mitra pertamanya, yakni ME KNEKS dan IPB University.
Terdapat pula sejumlah program yang telah dipersiapkan, yakni materi pembelajaran ekonomi syariah, riset ekonomi syariah, forum dan acara ekonomi syariah, sampai berbagai kegiatan promosi dan aktivasi literasi keuangan syariah.
Selain meningkatkan literasi keuangan syariah, Head of Product Development Prudential Syariah, Bondan Margono, berharap kehadiran SKC dapat memelopori lahirnya inovasi produk dan layanan berbasis syariah.
“SKC ingin berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi syariah, memelopori lahirnya inovasi produk dan layanan berbasis syariah, memperkuat fondasi pertumbuhan asuransi jiwa syariah bersama segenap asosiasi, serta menjadi pusat edukasi digital yang berperan sebagai rujukan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap perkembangan terkini perekonomian syariah,” tutupnya.
(*)
Baca Juga: Menurut Annisa Steviani, Ini Alasan Asuransi Penting dalam Perencanaan Keuangan Keluarga