Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini, dunia dikabarkan akan mengalami resesi ekonomi di tahun 2023 mendatang.
Resesi ini merupakan pengaruh dari peningkatan suku bunga dari bank-bank sentral di seluruh dunia.
Resesi berakibat pada kondisi ekonomi yang menjadi melemah.
Suatu negara disebut mengalami resesi apabila terdapat pertumbuhan ekonomi negatif selama 2 tahun berturut-turut.
Pelemahan ekonomi ini tentu berdampak pada daya beli masyarakat, tingkat pengangguran, serta sisi produksi.
Karenanya, kita perlu mengantisipasi keadaan resesi ini. Dalam Kompas.com, Co-founder dan Chief Investment Officer FUNDtastic Franky Chandra mengatakan pentingnya perencanaan keuangan yang matang dalam menghadapi resesi.
Dalam hal ini, perlu diperhatikan catatan pemasukan dan pengeluaran yang ada.
Selain itu, pengeluaran pokok tidak boleh lebih dari pemasukan, Kawan Puan.
Selain pengaturan keuangan, dana darurat juga harus dipersiapkan.
Baca Juga: Ekonomi Dunia Bakal Mengalami Resesi di Tahun 2023? Ini Kata Sri Mulyani
Franky menyebutkan, dana darurat yang ideal yakni sebesar 6 bulan dari pengeluaran pokok.
Namun, tak usah tergesa-gesa jika dana darurat belum mencapai jumlah ideal.
"Dana darurat bisa diatur tergantung kondisi keuangan individu, baik itu dalam 1 tahun hingga 5 tahun," kata Franky seperti dalam Kompas.com.
Ia pun memaparkan contoh dengan pengeluaran pokok Rp20 juta per bulan.
Dari jumlah tersebut, dana darurat yang diperlukan adalah Rp120 juta.
Jika ada berbagai kebutuhan pengeluaran, seperti biaya pendidikan anak atau kebutuhan pensiun, dana darurat bisa dikumpulkan selama 5 tahun di luar kebutuhan keuangan lainnya, seperti tabungan.
Ini artinya setiap bulan kamu perlu mengumpulkan Rp2 juta, Kawan Puan.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa menambah penghasilan untuk dana darurat dengan melakukan investasi yang berisiko rendah, seperti reksa dana, obligasi, atau surat berharga negara (SBN).
Tak hanya dana darurat, diperlukan pula pengelolaan keuangan yang bijak.
Baca Juga: Ini Dia 5 Tips dalam Memilih Saham untuk Investasi Saat Resesi
“Bagi mereka yang masih memiliki pendapatan utuh di saat Covid, sebaiknya lebih bijak dalam mengelola keuangan, terutama dalam kondisi krisis saat ini. Memang setiap krisis ada opportunity, tapi alangkah baiknya jika bisa mempersiapkan dana kas secara benar,” ucap dia.
Itu tadi penjelasan mengenai dana darurat yang perlu dipersiapkan jika terjadi resesi.
(*)