"Orang tua jangan sama-sama sibuk sampai lupa dengan anak. Dekat dengan anak membuat mereka tidak merasa kesepian," jelas Retno.
3. Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah
Mengajarkan anak menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri dapat membantunya membuat keputusan dengan baik di masa depan nanti.
Sehingga, anak memiliki keterampilan dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah tanpa harus selalu dituntun orang tuanya.
"Kalau anak ada masalah, jangan orang yang menyelesaikan. Kita cukup membantu dan mengarahkan," imbuhnya.
Retno menambahkan, orang tua dan anak perlu saling berkomunikasi guna meningkatkan keterampilan penyelesaian masalahnya.
3. Tidak Melakukan Kekerasan pada Anak
Menurut Retno, kekerasan fisik dan batin terhadap anak dapat memicu trauma yang bisa bertahan sampai dewasa.
"Kalau orang tua emosi, sulit untuk berpikir rasional. Jadi tahan dulu sampai emosinya reda, kalau sudah tenang baru bicara dengan anak," katanya.
Ia melanjutkan, "Pertengkaran dan kekerasan tidak pernah berakhir dengan baik. Maka, selesaikan dengan cara yang lebih baik."
Nah, itulah kiat-kiat dalam menerapkan pola asuh demokratis pada anak ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Seperti Kekerasan Verbal, Ini 5 Dampak Negatif Membentak Anak
(*)