Parapuan.co - Nama Prilly Latuconsina baru-baru ini kembali jadi sorotan karena menjadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Kamis, (29/9/2022).
Aktris sekaligus pebisnis muda itu mengikuti program Praktisi Mengajar yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti dikutip dari Kompas.com.
Praktisi Mengajar membuka kesempatan bagi para praktisi di berbagai bidang untuk memberikan materi di kelas sekaligus membagikan keterampilan dan pengalaman nyata dari industri yang diajarkannya.
Program tersebut diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada tahun 2022 guna mengatasi masalah kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan di dunia kerja.
Kolaborasi pengembangan mata kuliah dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan di dunia kerja.
Adapun kolaborasi pendek dari Praktisi Mengajar seperti yang diikuti Prilly Latuconsina hanya dapat diikuti oleh praktisi yang belum memiliki pengalaman mengajar mata kuliah, di mana mereka nantinya akan terlibat untuk dua pertemuan.
Dalam kesempatan tersebut, Prilly dipercaya untuk mengajar mahasiswa di kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Perempuan berusia 25 tahun itu mengajar selama dua jam, yakni sejak pukul 10.00 sampai 12.00 WIB di ruang BA 207.
Materi yang Diajarkan
Baca Juga: Cerita Prilly Latuconsina Daftar Jadi Guru di Program MBKM, Apa Itu?
Terkait rincian materi yang diajarkannya, Prilly memberikan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi, serta berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab.
Ia membagikan pengalaman nyata mengenai apa yang terjadi di depan layar maupun di belakang layar.
Prilly Latuconsina juga bercerita bagaimana seorang selebritas harus melalui berbagai proses dalam perjalanan kariernya.
“Senang sekali saya bisa membagikan ilmu untuk mereka dan memperluas perspektif lagi karena kajian tadi bukan hanya soal teori, tapi saya juga bercerita pengalaman di depan layar bagaimana seorang tokoh melewati proses,” ungkap Prilly, dikutip dari Kompas.com, Sabtu, (1/10/2022).
Selain membagikan pengalamannya, ia juga membahas materi mengenai personal branding.
Menurutnya, tak sedikit masyarakat yang sering tertukar antara personal branding dan pencitraan.
Personal branding, kata Prilly, merupakan sesuatu yang dilakukan atas kesukaannya, misalnya dengan mengkurasi apa yang diunggah di media sosial.
“Kalau seseorang yang blusukan tapi dirinya tidak menyukai blusukan, itu yang disebut pencitraan,” jelasnya.
Baca Juga: 9 Bisnis Prilly Latuconsina yang Membuat Dirinya Sukses di Usia Muda
Prilly Latuconsina juga memberikan contoh nyata selebritas yang sukses membangun personal branding di media sosial, seperti Raffi Ahmad dan Gilang Juragan 99.
Seperti diketahui, Raffi merupakan pendiri RANS Entertainment dan pemilik klub sepak bola RANS FC, sedangkan Gilang Juragan 99 merupakan pemilik MS Glow yang selalu menunjukkan kerja keras dalam personal branding-nya.
“Sebagai pemilik perusahaan skincare yang from zero to hero. Bagaimana perjuangan dia membangun, perjuangan bersama istrinya dan akhirnya menjadi sukses. Branding tersebut membuat skincare-nya laku,” jelas Prilly.
Kawan Puan, itulah berbagai materi yang diajarkan Prilly Latuconsina saat menjadi dosen praktisi di UGM baru-baru ini.
Selanjutnya Prilly akan kembali ke UGM pada Oktober mendatang untuk mengajar di mata kuliah yang sama.
UGM sendiri pada semester ini menerima sebanyak 91 praktisi yang akan mengajar di berbagai program studi Sarjana (S1), yang mana 28 di antaranya telah menyelesaikan kolaborasi intensif. (*)