Belum lagi ada faktor inflasi alias kenaikan harga dari biaya kehidupanmu.
Jadi semakin kamu tunda mengumpulkan dana pensiun, maka semakin besar dana yang harus kamu sisihkan.
2. Lebih Cepat Lebih Ringan
Membutuhkan biaya yang besar, dana pensiun bakal membutuhkan dana yang semakin besar pula untuk disisihkan.
Karena itu, uang yang disisihkan untuk dana pensiun akan lebih kecil jumlahnya jika kamu menyisihkannya sejak awal.
Sebagai contoh, Kawan Puan memiliki target dana pensiun sebesar Rp1 Miliar di usia 55 tahun.
Jika kamu baru menyisihkan uang di usia 35 tahun atau 20 tahun lagi menuju target usia pensiunmu, dengan berinvestasi dan asumsi return 10 persen, maka kamu perlu menyisihkan Rp1,3 juta per bulannya.
Sementara itu, jika Kawan Puan mengumpulkan uang mulai dari usia 25 tahun, artinya kamu punya waktu lebih panjang untuk memenuhi dana pensiun.
Dengan asumsi return yang sama yaitu 10 persen, kamu hanya perlu menyisihkan Rp442 ribu per bulan. Tentu jumlah yang kedua lebih ringan bukan?
Baca Juga: Segini Jumlah Gaji dan Fasilitas yang Didapat Pensiunan Presiden dan Wakil Presiden
3. Anak Bukan Dana Pensiun
Saat hidup di masa tua nanti, banyak yang masih memiliki mindset 'anak adalah dana pensiun di masa depan'.
Padahal, saat anak sudah besar ia memiliki keluarga dan tanggung jawabnya sendiri.
Kalau mengandalkan anak di masa depan untuk membiayai hidupmu nanti, kamu akan mengulang generasi sandwich yang juga akan memberatkan mereka.
Seseorang yang terjebak dalam situasi generasi sandwich kerap mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan kebutuhan finansial dan waktu untuk orang tua, anak, dan bahkan diri sendiri.
Tentu hal tersebut tidak kamu harapkan untuk terjadi pada anak bukan?
Jadi yuk, mulai siapkan dana pensiunmu sedini mungkin, mulai dari sekarang yah, Kawan Puan.