Parapuan.co- Kamu mungkin kerap mengalami kekhawatiran finansial pribadi akibat kondisi perekonomian negara yang tidak stabil.
Berdasarkan laporan Mercer Marsh Benefits, lebih dari sepertiga atau 37 persen karyawan Indonesia mengalami stres sehari-harinya.
Satu dari tiga memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari sebelumnya.
Apalagi, akhir-akhir ini, ada PHK massal yang dilakukan beberapa perusahaan dan kenaikan harga BBM.
Mengutip dari rilis pers yang diterima PARAPUAN dari PwC pada Kamis (6/10/2022), kondisi tersebut dikenal dengan istilah stres finansial.
“Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar Tobias Fischer, CEO wagely.
“Survei Kesehatan Finansial kami menunjukkan, 33 persen karyawan menyatakan sangat tidak khawatir dengan kondisi finansial mereka setelah menggunakan wagely, sementara 39 persen menyatakan tidak khawatir. Mengingat adanya hubungan jelas antara kekhawatiran soal uang dan kesehatan mental, perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan finansial pekerja mereka,” tambahnya.
Menurut hasil penelitian PwC, efek dari stres finansial dapat meluas hingga ke perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.
Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, berikut lima hal yang perlu pihak perusahaan lakukan jika ada karyawan yang mengalami stres finansial:
Baca juga: Cegah Stres Finansial, Ini 5 Cara Meningkatkan Kesejahteraan Finansial
1) Kenali Akar Masalah
Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan ialah mengenali akar masalahnya.
Mengingat kebutuhan setiap karyawan berbeda-beda, pihak perusahaan bisa mulai mendeteksi masalahnya dengan melakukan survei.
Survei dapat membantu mencari tahu apa yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling dibutuhkan.
2) Membuat Pelatihan Keuangan yang Bersifat Pribadi dan Rahasia
Tidak semua karyawan merasa nyaman saat memberi tahu perusahaan terkait kondisi keuangan mereka.
Pasalnya banyak yang berpikir jika kondisi finansial seseorang merupakan masalah pribadi.
Untuk mengatasinya, pihak perusahaan bisa membuat sesi pelatihan keuangan secara perorangan yang bersifat pribadi dan rahasia.
Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk penunjang kesehatan mental karyawan.
Baca juga: BERITA TERPOPULER LADY BOSS: 5 Cara Cegah Stres Finansial hingga Profil Draupadi Murmu
3) Membuat Program yang Menyejahterakan Karyawan
Gaji yang kurang dan manajemen keuangan yang buruk menjadi salah satu penyebab karyawan terlibat utang dengan lintah darat.
Tentu saja utang atau kondisi finansial yang buruk dapat mengganggu kesehatan mental.
Maka dari itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja dengan membuat program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Saat ini, beberapa perusahaan terkemuka telah memberikan earned wage access (EWA) sebagai program benefit karyawan.
4) Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan
Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam mengelola keuangan, tak ada salahnya jika perusahaan membuat kelas, pelatihan, atau workshop.
Hal itu akan sangat membantu karyawan agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang.
5) Tumbuhkan Kesadaran Tentang Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Tidak banyak perusahaan yang menumbuhkan kesadaran akan kesehatan mental di tempat kerja.
Padahal permasalahan kesehatan mental sama dengan COVID-19, flu, dan demam.
Pasalnya, masalah kesehatan mental dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan motivasi saat bekerja.
Ditambah lagi, banyak karyawan yang memilih diam dan pasrah saat mengalami gangguan kesehatan mental karena takut mendapatkan stigma tidak profesional.
Sebagai pihak perusahaan, tidak ada salahnya membantu karyawan untuk merujuk kondisi kesehatan mental mereka yang terganggu ke profesional.
Kawan Puan, demikian tadi beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan ketika karyawannya mengalami stres finansial.
(*)