Parapuan.co - Penulis perempuan asal Prancis Annie Ernaux menjadi peraih Nobel Sastra 2022.
Hal itu membuat Annie menjadi perempuan pertama yang mendapatkan penghargaan yang digagas oleh Alfred Nobel tesebut.
Penghargaan tersebut tak lepas dari keberanian dan ketajaman dari pengalaman dan ketidaksetaraan sosial dan gender yang dialami Annie yang ditulis dalam karya-karyanya.
Berikut ini profil dari Annie Eraux, peraih Nobel Sastra tahun 2022.
Profil Annie Ernaux
Annie Ernaux lahir pada tahun 1940 di daerah Lillebonne, Normandia, Prancis bagian utara.
Dalam situs resminya, orang tua Annie kemudian pindah ke kota Yvetot. Di sana, kedua orang tua Annie membuka kafe dan toko kelontong di distrik kelas pekerja.
Annie lalu bersekolah di sekolah menengah Katolik swasta kota tempat ia tinggal.
Di sekolah itulah, Annie bertemu dengan gadis-gadis dari latar belakang kelas menengah.
Saat itu, ia yang berasal dari kelas pekerja merasa malu untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1958, dia meninggalkan rumah untuk menjaga anak-anak di perkemahan musim panas (colonie de vacances) saat berusia 18 tahun.
Selama musim panas itu, untuk pertama kalinya ia tinggal dengan sekelompok orang seusianya dan mengalami pengalaman seksual pertamanya.
Pengalaman ini diceritakan Annie dalam karya terbarunya Mémoire de fille (A Girl's Story) yang terbit pertama kali pada tahun 2016.
Dalam buku yang sama ini, ia juga menulis tentang masa-masa saat tinggal di London sebagai au pair pada tahun 1960 dan masa perguruan tinggi saat mengikuti pelatihan guru dasar di Rouen.
Di akhir buku tersebut, Annie kembali ke Rouen dari London untuk mengambil gelar dalam bidang sastra setelah meninggalkan kursus pelatihan guru sekolah dasar.
Dia juga telah menulis halaman pertama dari novel pertamanya yang tidak diterbitkan di London.
Beberapa tahun setelahnya, Annie menikah dan memiliki dua putra. Ia juga mengajar bahasa Prancis di sekolah menengah yang terletak di Annecy, Haute Savoie.
Pada tahun 1967, Annie sempat kembali ke Normandia saat ayahnya sakit dan meninggal di tahun yang sama.
Baca Juga: Penulis Perempuan Annie Ernaux Menjadi Peraih Nobel Sastra 2022
Pada tahun 1974 Annie Ernaux menerbitkan buku pertamanya yang memiliki judul bahasa Inggris Cleaned Out.
Novel tersebut mengisahkan aborsi ilegal yang pernah ia lakukan pada tahun 1964 dan kehidupan kelas menangah yang ia dapatkan melalui pendidikan.
Pada tahun 1977 keluarga tersebut pindah ke Cergy-Pontoise, sebuah kota baru di wilayah Paris.
Berkaitan dengan kepindahannya, ia pun mengambil posisi di Cned, Pusat Pendidikan Jarak Jauh.
Annie memenangkan pujian sastra dalam bentuk Prix Renaudot atas karyanyayang bertajuk A Man's Place yang terbit pada tahun 1983. Novel tersebut menceritakan tentang kehidupan sang ayah.
Pada awal tahun 1980-an, Annie bercerai dengan suaminya. Ia tetap tinggal di rumahnya, Cergy hingga saat ini.
Di tahun 2000 ia pensiun dari jabatan mengajarnya dan mengabdikan dirinya untuk menulis.
Annie menerbitkan bukunya yang bertajuk The Years pada tahun 2008.
Karya tersebut dianggap oleh banyak orang sebagai pencapaian puncaknya selama 6 dekade.
Baca Juga: Maria Ressa: Saya Kerap Diancam dan Ditembak Sebagai Jurnalis
Keberhasilan karya Annie membuatnya menerima penghargaan Marguerite Duras dan François Mauriac.
Sementara itu, novel versi terjemahan bahasa Inggrisnya terpilih untuk penghargaan Man Booker International.
Karya-karya Annie juga menerima berbagai penghargaan, seperti French Language Prize dan penghargaan Marguerite Yourcenar.
Hampir seluruh ublikasi karyanya pun hadir dalam edisi Quarto oleh Gallimard pada tahun 2011.
Dalam hal ini, Annie merupakan penulis perempuan pertama yang karyanya diterbitkan dalam seri ini.
Pada tahun 2014 ia dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh University of Cergy-Pontoise.
Beberapa tahun setelahnya, Oktober 2022, dia dianugerahi Hadiah Nobel Sastra.
Pihak Swedish Academy berujar penghargaan tersebut untuk keberanian dan ketajaman dari pengalaman dan ketidaksetaraan sosial dan gender yang dialaminya.
Wah, Annie Ernaux menginspirasi lingkungan sekitarnya lewat karya-karyanya ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Jurnalis Perempuan Maria Ressa Raih Penghargaan Nobel Perdamaian 2021
(*)