Parapuan.co - Kawan Puan, bekerja di perusahaan startup ternyata masih menarik perhatian generasi milenial dan gen Z.
Padahal, seperti kita tahu berkarier di perusahaan startup memberikan tantangan tersendiri karena dinamikanya yang tidak pasti.
Bahkan meski sangat populer dan banyak menarik minat milenial bekerja di sana, beberapa bulan terakhir banyak startup yang mem-PHK para karyawannya.
Kendati demikian, ada startup yang dapat bertahan tanpa memberhentikan karyawan, salah satunya Socialla.
Dalam press rilis yang diterima PARAPUAN baru-baru ini, Socialla tercatat masuk dalam daftar Top Startup 2022 versi LinkedIn.
Di antara startup yang masuk dalam daftar, Sociolla adalah yang memiliki jumlah karyawan terbesar, dan mayoritas dipekerjakan selama pandemi.
Co-Founder dan President Social Bella Christopher Madiam mengatakan, "Di Sociolla, karyawan adalah aset terbesar kami."
"Terus terang, pada awalnya tidak mudah untuk menangani ribuan karyawan, apalagi di tengah pandemi," imbuh Christopher.
"Agility dan empati adalah kuncinya. Kami mengambil semua pelajaran penting dari pandemi untuk membawa pengaturan kerja yang relevan bagi karyawan kami," terangnya lagi.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Valuasi yang Kerap Jadi Ukuran Perusahaan Startup
Ia juga menambahkan, "Saat ini Sociolla telah menerapkan kebijakan Hybrid Working, di mana kami tetap memberikan fleksibilitas dan mengacu pada nilai inti kami yaitu agile, yang mana kami selalu berusaha untuk beradaptasi di setiap situasi yang kami hadapi."
Terlepas dari itu, apa sebenarnya yang menjadi latar belakang perusahaan startup banyak diminati milenial dan gen Z walau tantangannya cukup besar? Berikut uraiannya!
1. Keterlibatan Karyawan
Di antara startup dalam daftar milik LinkedIn, ada kesamaan dari jumlah karyawan yang mereka miliki.
Yaitu, di mana mereka bekerja ekstra untuk terlibat dengan karyawan melalui tindakan yang bermakna dan dapat menghubungkan antarkaryawan.
Perusahaan startup mengembangkan banyak aktivitas menarik untuk mempertahankan semangat positif dan membangun dinamika tim yang lebih kuat.
2. Semangat Muda
Milenial dan gen Z cenderung mencari tempat kerja yang dinamis dan beragam, di mana mereka masih bisa berhubungan satu sama lain dan terus beroperasi di perusahaan yang sama.
Budaya kerjanya adalah kombinasi dari fleksibilitas, keterbukaan komunikasi dan pembinaan yang inspiratif, serta lingkungan yang dinamis dan beragam.
Baca Juga: Mantan Pendiri Startup yang Bisnisnya Gagal Disebut Sulit Dapat Kerja, Benarkah?
Faktor fleksibilitas menjadi lebih penting sejak pandemi, yaitu dengan penerapan hybrid working.
3. Pemberdayaan Untuk Menciptakan Dampak
Meskipun tersendat, sektor startup secara keseluruhan di Indonesia terus meningkat dengan semakin banyak startup yang menjadi perusahaan mapan.
Keinginan yang kuat akan sesuatu dengan mentalitas startup adalah salah satu kualitas terbaiknya.
Sikap seperti ini telah melibatkan banyak talenta untuk menjadi bagian dari perjalanan startup dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk semua.
Selain itu, ini membantu karyawan tetap tertantang dan termotivasi, membuat mereka aktif dalam peran mereka saat ini.
Itulah kiranya tiga alasan yang membuat milenial dan gen Z masih tertarik bekerja di perusahaan startup.
Apakah Kawan Puan juga punya keinginan bekerja di perusahaan rintisan?
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Startup, Google dan Impactto Beri Pelatihan Startup
(*)