Parapuan.co - Profesi pottery atau pengrajin diangkat dalam film drama Noktah Merah Perkawinan.
Dalam film tersebut, profesi pengrajin diperankan oleh karakter Ambar (Marsha Timothy) yang merupakan ibu rumah tangga dan mengajar di kelas lokakarya keramik.
Apakah Kawan Puan penasaran seperti apa profesi pengrajin tembikar? Yuk, simak pembahasannya secara rinci di bawah ini dilansir dari Indeed!
Pengrajin tembikar menciptakan berbagai karya seni dari tanah liat, seperti vas bunga, guci, piring, atau cangkir.
Meskipun sama-sama dari tanah liat, tembikar memiliki perbedaan dengan gerabah.
Para pengrajin tembikar lebih menekankan pada fungsi estetika pada karyanya.
Proses pembuatan tembikar sama dengan gerabah, yaitu dengan menggunakan tangan dibantu alat meja putar, kemudian dibakar dan finishing.
Namun, tembikar memiliki suhu pembakaran yang lebih tinggi, yakni 1.000 - 1.250 derajat Celcius.
Biasanya, pengrajin tembikar bekerja di studio seni, Kawan Puan.
Baca Juga: Ada Arsitek Lanskap Seperti di Film Noktah Merah Perkawinan, Ini Jenis-Jenis Arsitek
Jika Kawan Puan tertarik dan ingin mempelajari tembikar, kamu bisa mengikuti kelas yang diadakan di komunitas atau studio.
Tempat-tempat ini sering menawarkan kelas berbeda sesuai pada tingkat keahlian.
Kamu bisa belajar dan mengasah keahlian membuat tembikar lewat kelas-kelas ini.
Untuk menjadi pengrajin tembikar, Kawan Puan juga tak harus mengikuti penidikan formal.
Meskipun begitu, ada beberapa pengrajin yang mendapatkan mendapatkan gelar sarjana dalam bidang tembikar dan keramik.
Selain menjadi hobi, pengrajin tembikar juga bisa dijadikan sumber cuan lho, Kawan Puan.
Tak hanya menjual karya kepada orang secara mandiri, kamu juga bisa bekerja di perusahaan.
Keahlian membuat tembikar juga bisa kamu ajarkan kepada orang lain dengan membuat kelas keramik atau pottery workshop.
Nantinya, orang yang mengikuti kelasmu bisa membayarnya per sesi untuk setiap orang.
Baca Juga: Ada di Film Noktah Merah Perkawinan, Ini Profesi Arsitek Lanskap
Itu tadi penjelasan mengenai pengrajin tembikar, apakah Kawan Puan tertarik menjalani profesi ini? (*)