Ahli Jelaskan 2 Hambatan Sulitnya Jaga Kesehatan Mental di Indonesia

Anna Maria Anggita - Senin, 10 Oktober 2022
Tantangan jaga kesehatan mental di Indonesia
Tantangan jaga kesehatan mental di Indonesia Carlo107

Parapuan.co - Dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, harus dipahami bila kesehatan mental itu tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik ya, Kawan Puan.

Sayangnya, mungkin banyak orang yang sadar akan kesehatan mental, namun belum memeriksakan kondisi mentalnya ke profesional terkait.

Usut punya usut Dr. Sandersan Onie (Sandy) selaku Founder Emotional Health for All (EHFA) dan President, Indonesian Association for Suicide Prevention pada webinar Jelang  Deklarasi Relio-Mental Health Indonesia, oleh EHFA pada Senin (10/10/2022) mengungkap ada dua hal yang jadi hambatan bagi orang Indonesia dalam menjaga kesehatan mentalnya yakni:

1. Kurangnya Akses Profesional

Dr. Sandy mengungkap kalau di Indonesia memiliki keterbatasan akan akses profesional kesehatan mental.

Pasalnya hanya ada sekitar 5.000 psikolog dan psikiater, meski terkesan banyak tapi tidak sebanding dengan masyarakat Indonesia yang jumlahnya 260 juta lebih.

2. Stigma yang Beredar

Hambatan untuk jaga kesehatan mental di Indonesia karena adanya stigma yang beredar.

"Ada stigma yang kencang di Indonesia bahwa orang yang punya masalah kesehatan mental itu lemah, kurang iman," papar Dr. Sandy.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, WHO Paparkan Ada 6 Jenis Gangguan Mental

Dr. Sandy mengungkap kalau stigma tersebut membuat orang yang mengalami masalah mental tidak dibantu dan justru diasingkan.

Di sisi lain, Dr. Sandy menerangkan pula kalau di kota-kota besar memang ada hotline tentang kesehatan mental, tapi belum cukup efektif.

Ditegaskan oleh Dr. Sandy kalau stigma tentang kesehatan mental harus dihapuskan karena kondisi tersebut dapat memperburuk masalah mental.

Dampak Masalah Kesehatan Mental

"Gangguan kesehatan mental yang tidak ditangani dapat berdampak pada personal dan psikososial, kualitas hidup kurang baik," pungkas Dr. Sandy.

Bahkan jika tidak ditangani bisa membuat pengidap masalah mental melakukan percobaan bunuh diri.

Tak hanya itu saja, orang tua yang punya masalah mental dan tidak ditangani dapat menurunkan kondisinya kepada anak.

Di sisi lain, pengidap kesehatan mental pasti kinerjanya turun sehingga berdampak pada kondisi perekonomian pula.

Mengetahui bahwa dampak kesehatan mental itu meluas ke segala bidang, alangkah baiknya jangan ragu untuk memeriksakan kondisi mental.

Mengenai stigma yang ada di masyarakat sebaiknya dikesampingkan terlebih dahulu, jaga kesehatan mental itu yang utama, sehingga hidup pun dapat berjalan lebih baik.

Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Mental, Ini 4 Alasan Seseorang Selingkuh Berdasarkan Neuroscience

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya