BERITA TERPOPULER WELLNESS: Kesepian Jadi Pemicu Masalah Kesehatan Mental hingga 3 Faktor yang Pengaruhi Kecerdasan Akademis dan Emosional Anak

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 12 Oktober 2022
Mainan untuk meningkatkan kecerdasan anak
Mainan untuk meningkatkan kecerdasan anak maroke

Parapuan.co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Rabu (12/10/2022).

Mulai dari pemicu utama masalah kesehatan mental.

Hingga faktor yang memengaruhi kecerdasan akademis dan emosional anak.

1. Gejala Masalah Kesehatan Mental yang Dialami Orang Indonesia, Survei: 46 Persen Dipicu Kesepian

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Terlebih saat ini, gangguan kesehatan mental saat ini masih menjadi salah satu isu kesehatan yang sangat diperhatikan di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk kondisi kesehatan mental dunia dan menciptakan krisis global untuk kesehatan mental jangka pendek dan jangka panjang.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Berapa Lama Durasi Olahraga yang Tepat untuk Bantu Kesehatan Mental

 

2. Mengenal Diabetik Makular Edema, Komplikasi Mata pada Pasien Diebetes

Memperingati Hari Penglihatan Sedunia 2022, salah satu gangguan penglihatan yang membahayakan mata adalah diabetik makular edema.

Diabetik makular edema (DME) adalah salah satu komplikasi mata pada pasien diabetes yang sering terjadi pada populasi usia produktif di bawah 50 tahun.

"Diagnosis DME secara dini dan segera mendapat pengobatan yang tepat dapat mengurangi potensi kebutaan pada pasien diabetes," ujar Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), dokter spesialis mata di RSCM, saat telekonferensi pers, Selasa (11/10/2022).

Sebaliknya, lanjut dr. Gita, pengobatan DME yang tidak tepat dapat menyebabkan perburukan penglihatan dalam waktu 2 tahun pertama sampai akhirnya bisa mengalami kebutaan.

Penyebab

Pada penderita diabetes, terlalu banyak gula darah dapat merusak pembuluh darah kecil di dinding belakang bagian dalam mata (retina).

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Retinopati Diabetik, Kerusakan Retina Mata pada Penderita Diabetes

3. Psikolog Jelaskan 3 Faktor yang Pengaruhi Kecerdasan Akademis dan Emosional Anak

Setiap generasi memiliki tantangannya sendiri, termasuk generasi Alfa yang lahir ketika pandemi. Mereka punya tantangan harus memaksimalkan kecerdasan akademis dan emosional.

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari Enfagrow A+ pada Senin, (10/10/2022), studi CDC berjudul Learn the Signs. Act Early , terpapar tantangan yang dialami oleh anak berusia mulai dari tiga tahun.

Data mengungkap kalau satu dari enam anak berusia mulai dari tiga tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan.

Di mana kondisi tersebut memengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.

Oleh sebab itu, diperlukan intervensi dini (sebelum usia sekolah) karena dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk mempelajari keterampilan baru.

Di sisi lain, Psikolog Ajeng Raviando, Psi., mengungkap ada tiga faktor yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama dalam kecerdasan akademis dan emosional si Kecil, yakni:

- Stimulasi

- Nutrisi

- Lingkungan.

Baca selengkapnya di sini >>

Baca Juga: Perubahan Pembelajaran di Tengah Pandemi Bisa Sebabkan Anak Stres, Rolen Ria Ungkap Pentingnya Dukungan Orang Tua

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?