Parapuan.co - Kesehatan mental masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat luas, baik di tingkat global maupun nasional.
Di Indonesia sendiri, tingkat perhatian masyarakat terhadap isu kesehatan mental yang sering kali dianggap tabu ini masih terbilang minim.
Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, TikTok berkolaborasi bersama YouGov melaksanakan survei global mengenai kesehatan mental.
Tujuannya untuk memahami aspirasi, tantangan, serta sikap masyarakat lintas generasi di Indonesia terhadap kesejahteraan mental.
Pusat Kesehatan Digital dan Kampanye #SeeingTheUnseen
Berdasarkan hasil survei, TikTok meluncurkan Pusat Kesehatan Digital yang dibalut dalam kampanye bertajuk #SeeingTheUnseen.
Pusat Kesehatan Digital sebuah portal yang berisi informasi dan sumber daya TikTok terkait kesehatan mental dan kesejahteraan digital.
"Melalui Pusat Kesehatan Digital, TikTok ingin menyediakan para pengguna dengan wadah, sarana, dan sumber daya untuk mendukung terciptanya diskusi yang sehat mengenai kesehatan mental," ujar Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, saat konferensi pers, Rabu, (12/10/2022).
Pengguna dapat mengakses layanan bantuan, menikmati berbagai video interaktif seputar kesehatan mental hasil kolaborasi TikTok bersama para mitra, kreator, dan pakar kesehatan mental.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Kesehatan Mental, Apa Saja?
Selain itu, ada juga tips atau inspirasi seputar topik kesehatan mental melalui konten livestream dari sejumlah kreator, seperti Ananza Prili, Analisa Widyaningrum, Fardi Yandi, dan kreator lainnya.
Sebagai informasi, survei ini menggali topik seperti kenyamanan responden dalam berbicara tentang kesehatan mental serta bentuk dukungan yang diperlukan.
Dari hasil temuan survei, diketahui bahwa lebih dari 70% responden di Indonesia mulai merasa nyaman untuk berbicara tentang kesehatan mental.
Sebanyak 57% memilih untuk bercerita ke keluarga, 52% ke tenaga profesional seperti psikolog, dan 40% ke teman dekat.
Meski demikian, 2 dari 4 responden masih khawatir akan potensi dampak negatif dari berbicara mengenai kondisi kesehatan mental mereka.
Misalnya, penolakan atau penghakiman dari keluarga dan teman dekat, maupun konsekuensi di tempat kerja.
Lebih lanjut, 1 dari 4 responden (28%) di Indonesia merasa terbantu akan akses sumber daya dan sarana seputar kesehatan mental yang gratis di platform media sosialnya.
Selain itu, 26% responden merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental jika ada pengguna lain yang juga berbagi pengalaman serupa di media sosial.
"Selain memberikan informasi dan pandangan baru terkait isu kesehatan mental di Indonesia, survei ini juga membantu pengguna menentukan penanganan yang sesuai," ujar dr. Edduwar Idul Riyadi, Sp.KJ, Ahli Madya Epidemiologi Kesehatan Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, WHO Paparkan Ada 6 Jenis Gangguan Mental
Meningkatkan Pemahaman tentang Isu Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan topik yang luas, tapi tantangannya yaitu belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat.
Minimnya kesadaran tentang kesehatan mental berpotensi memunculkan stigma-stigma tertentu yang sering keliru.
Bahkan, stigma tersebut menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi seseorang seperti menjadi tertutup atau bersikap seolah baik-baik saja.
Akibatnya, penanganan terhadap masalah kesehatan mental menjadi terhambat dan bisa mempengaruhi aspek hidup lainnya, misalnya produktivitas karir, rumah tangga, dan lainnya.
"Pusat Kesehatan Digital oleh TikTok ini dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan isu kesehatan mental," tutur Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog & Co-Founder TigaGenerasi.
Untuk mengakses informasi lengkap terkait survei kesejahteraan mental dari TikTok dan YouGov dapat dilihat pada tautan di Kesehatan Mental Menjadi Prioritas di Tiktok.
Sedangkan informasi mengenai Pusat Kesehatan Digital dan kegiatan kampanye #SeeingTheUnseen, dapat dikunjungi melalui tautan berikut Pusat Kesehatan Digital TikTok.
Nah, itulah pemaparan tentang ruang digital yang aman dan ramah bagi komunitas di TikTok ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Jelang Hari Kesehatan Mental Sedunia, Apa Beda Anxiety dan Depresi?
(*)