Parapuan.co - Tidak ada pernikahan yang sempurna, terkadang ada keluhan dari kedua belah pihak yang membuat frustrasi.
Menyadari adanya keluhan terhadap pasangan adalah langkah awal membuka komunikasi terbuka guna memperbaiki hubungan.
Dengan begitu, pasangan akan mengenali kesalahannya dan introspeksi diri agar keluhan tidak terjadi lagi.
Kali ini, PARAPUAN akan membahas keluhan umum istri terhadap suaminya menurut konselor pernikahan sebagaimana melansir Fatherly. Yuk, simak!
1. Tidak Mau Mendengarkan
Konselor pernikahan dari California, Amerika Serikat, Nancy Landrum mencatat bahwa suami dan istri memiliki gagasan berbeda tentang menyelesaikan masalah.
Istri sering kali membicarakan masalah dengan cara menjadi pendengar yang aktif dan penuh perhatian.
Sementara itu, suami biasanya langsung mengidentifikasi dan memecahkan masalah tanpa bercerita secara rinci.
"Ketika istri ingin membicarakan sesuatu, sering kali mereka hanya ingin suaminya mendengarkan," ujarnya.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Suami yang Tidak Disukai Istri saat Hubungan Intim, Apa Saja?
Ia melanjutkan, "Namun, para suami cenderung berpikir bahwa istri harus langsung memperbaiki masalah tersebut. Padahal, mereka hanya ingin didengar."
2. Selalu Melihat Ponsel
Konselor penikahan dari Pennsylvania, Amerika Serikat, Laura Silverstein mengatakan para istri tidak menyukai suami yang selalu melihat ponsel saat bersamanya.
Jika dilakukan terus-menerus, aktivitas tersebut berarti mengasingkan pasangan dengan anggapan bahwa ponsel lebih penting daripada kehadiran istri.
3. Pembagian Tugas Rumah Tangga yang Tidak Adil
Terapis pernikahan dan keluarga dari Illinois, Amerika Serikat, Kate Engler mengatakan kliennya sering mengungkapkan perasaan tidak adil tentang pembagian tugas rumah tangga.
Berbagai tugas rumah tangga sering dibebankan kepada istri, termasuk urusan dapur dan mengurus anak-anak.
"Banyak istri menangani semua pekerjaan rumah tangga, seharusnya tanggung jawab di rumah dikerjakan bersama," katanya.
Jadi, itulah beberapa keluhan istri terhadap suaminya ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Simak! Ini 2 Tipe Pembagian Peran dalam Keluarga Setelah Menikah
(*)