Kini, modest fashion tak hanya sebatas baju muslim saja, namun dipersonalisasi menjadi pakaian sehari-hari, baik untuk bekerja, berolahraga, bersosialisasi, hingga menghadiri acara penting.
Modest fashion tak lagi hanya dimaknai sebagai pilihan busana atas dasar religi saja, namun juga atas alasan kenyamanan.
Hal senada diungkapkan oleh modest dresser Yusra Siddiqui dalam Who What Wear yang mengatakan setiap orang memiliki persepsi masing-masing mengenai definisi modest fashion.
Namun pada intinya, tren pakaian tertutup ini mengedepankan nilai kebebasan di dalam tren mode.
Pakaian modest dengan padu padan stylish seperti blazer berukuran besar yang dikombinasikan dengan turtleneck dan celana longgar pun sering terlihat di kalangan selebritas, model, sampai fashion enthusiast.
Tak jarang juga kemeja menswear terlihat dipadukan dengan layer untuk menampilkan gaya berpakaian tertutup.
Budaya tradisional Nusantara turut memberikan corak tersendiri bagi modest fashion Indonesia.
Berbagai elemen desain baju tradisional, seperti baju bodo, ulos, atau kerah bulat kerap muncul sebagai kreasi modest fashion.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Situs Fashion untuk Menemukan Berbagai Inspirasi Gaya
Adapun material wastra Indonesia seperti tenun, lurik, dan batik yang menghiasi rupa modest fashion di Indonesia.
Modest fashion di Indonesia dipastikan akan terus berkembang dan makin diminati oleh berbagai kalangan.
Jakarta Fashion Week (JFW) yang akan diselenggarakan sebentar lagi juga memberikan ruang bagi desainer-desainer modest fashion untuk mempresentasikan karyanya.
Gelaran tersebut akan memunculkan tren-tren terbaru modest fashion yang akan menjadikan acuan tahun depan.
Sejumlah desainer ternama Tanah Air yang akan ikut serta di antaranya Ria Miranda, Nada Puspita, Benang Jarum, dan Kami Idea.
(*)